Salin Artikel

Imbas Penutupan Saat PPKM, Ratusan Monyet Turun Gunung dan Rusak Warung di Obyek Wisata Galunggung

TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Ratusan satwa liar monyet menyerang dan membongkar tiap warung yang tutup untuk mencuri barang dagangan selama penerapan PPKM di Obyek Wisata Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya.

Hampir lebih dari sebulan tempat wisata itu ditutup, membuat ratusan pedagang tak bisa beroperasi karena tak ada pengunjung dan memilih tak berjualan.

Rupanya segerombolan monyet memanfaatkan situasi karena kelaparan dengan membongkar dan mencuri barang dagangan di tiap warung yang ditinggalkan pemiliknya.

“Sudah ada lima warung yang dirusak, dibongkar seperti dibobol oleh ratusan monyet yang menjadi satwa  liar di Gunung Galuggung ini. Mereka kelaparan dan menyerang warung tutup selama PPKM diberlakukan hampir sebulan lebih. Monyet-monyet itu bebas berkeliaran turun gunung karena wisata sepi akibat penutupan,” jelas Undang Supriatana (60), salah seorang pedagang di Kawasan Wisata Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (9/8/2021).

Kejadian itu bermula saat seorang pemilik warung hendak mengecek barang dagangan selama tutup karena PPKM.

Saat membuka pintu warung, pemiliknya kaget ratusan monyet itu telah berada di dalam dan sedang memakan barang dagangannya.

Bahkan, posisi warung lainnya yang berhimpitan pun sama telah dibobol oleh sekelompok monyet tersebut.

Kejadian pembongkaran warung ini pun kerap berulang setiap harinya dan terpaksa para pemilik warung bersiaga untuk mengusir serangan monyet tersebut.

“Saat memeriksa ke dalam ternyata sudah ada banyak ratusan monyet di dalam sedang makan dagangan yang tersimpan dengan cara membobol bagian atap. Jumlahnya ratusan ada, Pak. Nah, kalau monyet di Galunggung ini banyak sekali bisa mencapai ribuan yang hidup di alam liar,” tambah Undang. 


Usir serangan monyet

Upaya untuk mengusir serangan monyet kelaparan dengan membongkar warung tersebut salah satunya ada yang mengamankan sisa barang dagangan di warung, menambah kayu penghalang bangunan warung dan ada juga yang siaga 24 jam dengan bergantian di lokasi kawasan jualan.

“Warung yang diserang berlokasi di daerah sini saja yang berada di atas atau dekat kawasan pemandian air hangat sungai,” kata dia.

Undang dan rekan pedagang lainnya berharap kawasan Obyek Wisata Galunggung bisa dibuka kembali mengingat Kabupaten Tasikmalaya menerapkan PPKM Level 2 dan sudah bisa membuka wisata sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

Selama sebulan PPKM diberlakukan pun, lanjut Undang, para pedagang hanya bisa pasrah dan mencari penghasilan lain seadanya seperti sebagian menjadi buruh tani di kampung.

“Kalau selama ini apa saja dikerjain kalau ada pekerjaan buat bisa menyambung hidup. Ada sebagian yang jadi buruh petani,” ujar dia. 


Diduga karena kelaparan

Sementara itu, Cluster Manager Obyek Wisata Galunggung Dudung Suhaeri membenarkan bahwa imbas tempat wisata tutup selama PPKM sebulan lebih membuat adanya serangan satwa liar monyet yang membongkar dan menyerang warung tutup milik para pedagang.

Monyet itu diduga kelaparan dan turun gunung mencari makanan ke deretan warung yang tutup selama ini.

Kejadian ini baru kali pertama terjadi adanya serangan monyet agresif secara berkelompok sampai membobol bangunan warung.

“Iya benar, jadi selain para pedagang rugi, tak bisa berdagang selama tutup PPKM, sisa barang dagangan mereka diserang monyet. Kita berharap kawasan wisata ini bisa cepat buka kembali,” tambah dia.

Jumlah keseluruhan tempat usaha di kawasan ini, kata Dudung, saat ini tercatat ada 160 warung yang berdiri.

Selama PPKM berlaku, pihaknya hanya bisa melakukan pemeliharaan rutin dengan pegawai yang masuk hanya beberapa orang secara bergantian setiap harinya.

“Kita di sini banyak sekali yang bergantung mata pencariannya, jadi selama ditutup mereka kebingungan. Kita juga berharap bisa cepat beroperasi lagi,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/09/135141578/imbas-penutupan-saat-ppkm-ratusan-monyet-turun-gunung-dan-rusak-warung-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke