Salin Artikel

Belasan Kambing di Gunungkidul Mati Kehabisan Darah

Lurah Purwodadi, Sagiyanto, mengatakan belasan kambing itu mati dengan ciri yang sama yaitu gigitan di bagian leher atau perut.

Daging hewan itu tidak dimakan habis, tapi darahnya habis.

"Diduga dilakukan oleh kawanan hewan liar. Peristiwa penyerangan di wilayah Purwodadi sudah sering terjadi dan hampir berulang setiap tahunnya," Sagiyanto saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Kamis (5/8/2021).

Jogoboyo Kalurahan Purwodadi, Suyanto, menyebutkan seluruh kambing mati kehabisan darah itu adalah yang kandangnya terbilang jauh dari permukiman penduduk.

Peternak di Kalurahan Purwodadi memang punya kebiasaan menempatkan kandang ternak jauh dari rumah, tapi dekat dengan ladang.

"Kebiasan ini karena untuk memudahkan petani memberi pakan," kata Suyanto.

Untuk mengantisipasi serangan hewan buas, biasanya peternak memperkuat kandang. Namun, cara ini dianggap masih kurang efektif.

Karenanya, setiap musim kemarau peternak memilih untuk memindahkan kambing-kambingnya ke dekat rumah.

"Kami terus mengimbau kepada warga untuk terus waspada terhadap potensi serangan hewan liar," ucap Suyanto.


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, belum mendapatkan laporan terkait serangan hewan liar ini.

Namun demikian, pihaknya menduga seperti tahun sebelumnya, serangan ini dilakukan oleh hewan liar seperti anjing.

Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul pun mengimbau kepada peternak atau petani untuk mengamankan ternaknya di sekitar rumah.

Pihaknya akan segera menerjunkan tim untuk mengetahui penyebab pasti.

"Itu seperti hewan liar sejenis anjing liar, pengalaman tahun sebelumnya," ucap Bambang.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/05/174410878/belasan-kambing-di-gunungkidul-mati-kehabisan-darah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke