Salin Artikel

Depo Imigresen Tawau Jadi Klaster Baru Covid-19 di Malaysia, 187 WNI Batal Dideportasi

Adanya penularan Covid-19 di Depo Imigresen Tawau menjadi sebab ditundanya pengiriman para WNI yang stranded atau yang sudah habis kontrak kerjanya.

"Depo Imigresen menjadi salah satu klaster, kami minta ke Depo untuk ditunda deportasinya, karena khawatir menyebarkan. Di samping itu, di Nunukan PPKM level 4," ujar Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) Konsulat RI di Tawau Emir Faisal melalui pesan tertulis, Rabu (4/8/2021).

Adanya sebaran wabah di Depo Imigresen Tawau membuat kantor Imigrasi di wilayah ini lockdown.

Akibatnya, kepengurusan administrasi dan perizinan deportasi 187 WNI yang dijadwalkan hari ini melalui pelabuhan Tunon Taka Nunukan menjadi terhambat.

Emir menjelaskan, ada tiga bentuk pemulangan yang difasilitasi oleh Konsulat RI Tawau, masing masing, deportasi dari Depo Imigresen, pemulangan mandiri WNI stranded dan PMI habis kontrak (COM/Check Out Memo), dan Beswan Pelajar Community Learning Center penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK).

Sejauh ini, Emir mengaku belum tahu kapan agenda deportasi kembali dijadwalkan.

KRI Tawau harus menunggu proses karantina covid-19 bagi para petugas Imigresen selesai dan tentunya menunggu Depo Imigresen Tawau kembali aktif.

Emir meminta agar para WNI yang batal berangkat kali ini sedikit bersabar.


Selain itu, ia mengimbau bagi para WNI di Tawau agar memanfaatkan program pemulangan yang difasilitasi oleh Konsulat RI.

"Apabila belum mendaftar, segera mendaftarkan diri melalui Hotline KRI Tawau, agar kami ajukan izinnya ke Setia Usaha Kerajaan Negeri Sabah," imbau Emir.

Data KRI Tawau mencatat ada sekitar 172.167 WNI di Sabah, terdiri dari 99.622 laki laki dan 72.167 perempuan.

Mereka tersebar di berbagai bidang pekerjaan dengan rincian sebanyak 78,9 persen di ladang kelapa sawit,14,3 persen di pabrik, 1,4 persen bidang konstruksi, 2,6 persen bidang jasa, dan sebanyak 2,7 persen sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT).

Dari jumlah tersebut, sekitar 47,8 persennya atau 82.295 orang, ada di Distrik Tawau.

Sementara untuk deportasi, pada tahun 2021, hingga 22 Juli 2021, KRI Tawau telah memulangkan sekitar 1.140 orang dari 9 pengiriman.

Jumlah ini lebih banyak dari total pengiriman tahun 2020 yang tercatat sebanyak 1.136 orang.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/04/140600278/depo-imigresen-tawau-jadi-klaster-baru-covid-19-di-malaysia-187-wni-batal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke