Salin Artikel

Salamat Sianipar, Pasien Covid-19 yang Videonya Viral Diamankan Warga dengan Kayu, Meninggal

Salamat yang merupakan warga Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dimakamkan secara protokol kesehatan di dekat kediaman keluarga di Desa Pardomuan, Dusun Bulu Silape.

"Tulang (paman) kami Salamat Sianipar yang menjadi korban penganiayaan warga, meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Adam Malik Medan," ungkap keponakan Salamat, Jhosua Lubis, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Senin (2/8/2021).

Jhosua menyampaikan, keluarga merasa kehilangan atas kepergian Salamat dan meminta kepada kepolisian untuk menuntaskan masalah tersebut.

Keluarga menyebut Salamat sempat dianiaya dan laporannya sudah masuk ke Polres Toba.

"Kepada Bapak Kapolri dan aparat terkait, kami memohon untuk segera menuntaskan masalah penganiayaan yang dialami tulang kami," ucap Jhosua.

Meninggal karena Covid-19

Kasubbag Humas Kepolisian Resor Toba Iptu Bungaran Samosir mengatakan, sesuai dengan keterangan dokter, almarhum meninggal karena terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala berat.

"Bahwa Salamat Sianipar, pasien Covid-19 yang dirawat di RS Adam Malik Medan, telah meninggal dunia pada hari Minggu. Menurut keterangan dokter, meninggal karena terkonfirmasi Covid 19 dengan gejala berat," ujar Bungaran.

Terkait laporan penganiayaan, Iptu Bungaran menyampaikan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

"Sudah, sesuai dengan laporannya. Kita masih tangani perkaranya dan melakukan proses lidik terhadap kasus tersebut," uja Bungaran.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial video yang memperlihatkan seorang pasien Covid-19 bernama Salamat Sianipar diduga dianiaya warga.

Keponakan Salamat, Jhosua Lubis, awalnya mengatakan, Salamat dianiaya karena warga menolak Salamat isoman di rumah.

Namun, pihak kepolisian membantah hal itu.


"Dari keterangan yang didapat, korban diamankan warga karena kabur dari lokasi isolasinya di dalam hutan dan berusaha menularkan dengan cara meludahi tangannya dan mencoba untuk menyentuh warga," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar (Kombes) Hadi Wahyudi lewat pesan singkat, Minggu (25/7/2021).

Hadi yang juga turun langsung ke lokasi mengatakan, menurut Bupati Toba Poltak Sitorus, pasien tersebut bukan dianiaya, melainkan diamankan, karena lari saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Bupati bilang bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan, dan masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini," ujar Hadi.

Hadi menambahkan, istri korban, Risma Sitorus, menjelaskan, suaminya lari saat menjalani isolasi mandiri.

Warga dibantu keluarga mengamankan Salamat yang terus-menerus mengejar ingin memeluk warga.

"Itu dilakukan warga sebagai tindakan mengamankan, karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid. Yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengan dia dan memeluk orang. Setelah diamankan, yang bersangkutan juga langsung dibawa ke RS di Silaen, namun sudah dua kali lari dari RS," tutur Hadi.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/02/171000078/salamat-sianipar-pasien-covid-19-yang-videonya-viral-diamankan-warga-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke