Salin Artikel

Kronologi Buruh Perempuan Tewas Dianiaya 9 Orang, Dituduh Miliki Ilmu Guna-guna

Para pelaku adalah rekan kerja YH dan suaminya, AD (35). Korban dan pelaku tinggal di camp atau barak yang sama.

YH tewas karena tak tahan disiksa oleh para pelaku. Ia mengalami luka bakar di seluruh tubuhnya.

Sementara AD yang juga disiksa bersama istrinya berhasil melarikan diri dan melapor ke polisi.

Oleh para pelaku, mayat YH dikubur di tengah hutan yang berjarak sekitar 1 kilometer dari barak tempat tinggal mereka.

Berawal dari tuduhan punya ilmu guna-guna

Awalnya, para pelaku dan dua korban tinggal di satu barak dengan rukun. Namun dalam beberapa waktu terakhir, anak dari para pelaku mengalami sakit secara bergantian.

Menurut mereka, sakit yang dialami cukup aneh dan diduga karena ilmu guna-guna.

Mereka kemudian menuduh AD dan istrinya, YH sebagai biang kerok penyakit tersebut.

Pasutri tersebut dituduh memiliki ilmu guna-guna yang menyebabkan anak-anak mereka sakit secara bergantian. Para penghuni barak itu pun percaya dengan rumor tersebut.

Kepala rombongan, MH kemudian memerintahkan tersangka lainnya mengikat dua korban dengan tali jemuran. Sang suami diikat di tiang barak dan istrinya diikat di tempat tidur.

Sejak saat itu, mereka berdua dianiaya secara sadis oleh pelaku.

Oleh para pelaku, kedua tersangka diminta untuk mengakui jika telah mengirim ilmu guna-guna yang menyebabkan anak-anak mereka sakit.

Penganiayaan dilakukan selama 2 hari

Penganiayaan dilakukan selama dua hari hingga Sabtu (24/7/2021). Setelah puas dengan aksinya, para pelaku lantas tidur dan beristirahat.

Saat para pelaku lengah, pada Minggu (25/7/2021) pagi, AD berhasil melepaskan ikatan dan melarikan diri. Ia meninggalkan istrinya dan mencari bantuan ke Pangkalan Kerinci.

Mengetahui AD melarikan diri, para pelaku mencarinya di sekitar barak dan hutan. Namun pria 35 tahun itu tak ditemukan.

Di Pangkalan Kerinci, AD melaporkan penganiayaan yang ia alami ke polisi.

MH sebagai kepala rombongan kemudian memerintahkan pelaku lainnya mengikat tubuh YH di pohon akasia yang berjarak sekitar 300 meter dari barak.

Setelah 3 jam diikat di pohon, YH yang kesakitan akhirnya meninggal dunia.

MH kemudian menyuruh pelaku lainnya mengubur mayat YH di tengah hutan. Setelah dibungkus dengan terpal, mayat YH yang penuh luka bakar itu dibawa menggunakan kapal kayu menuju hutan yang berjarak 1 km dari barak.

"Korban Yulina dibawa ke hutan berjarak 1 kilometer dari camp dan para pelaku menguburkannya di lokasi itu," terang Kasat Reskrim AKP Nardy Masry Marbun SH MH, dalam keterangan pers Minggu (1/8/2021).

Setelah mendapatkan laporan korban Anugrah, Kasat Reskrim Nardy Masry bersama anggotanya turun ke TKP dan menangkap para pelaku.

Polisi mencari barang bukti, memeriksa para saksi, dan mencari kuburan korban Yulina. Jasadnya dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.

Sementara itu Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko mengatakan saat ini korban AD dirawat di RSUD Pelalawan karena mengalami luka bakar.

Ia menyebut ada 9 pelaku penganiayaan. Adapun 7 pelaku yakni laki-laki berinisial ML (35), JH (22), OW (40), IL (34), BN (52), BH (36), dan JZ (45).

Sedangkan dua pelaku lainnya perempuan berinisial SG (34) dan WM (28).

Indra mengatakan, para pelaku saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Pelalawan. Para pelaku dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 ke-2 dan ke- 3 KUHP.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul FAKTA Penganiayaan Keji Pasutri di Pelalawan,Disulut Besi Panas,9 Pelaku Gantian Pukul Pakai Cangkul

https://regional.kompas.com/read/2021/08/02/060700378/kronologi-buruh-perempuan-tewas-dianiaya-9-orang-dituduh-miliki-ilmu-guna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke