Salin Artikel

Wamendes Dilaporkan ke Polda Jabar Gara-gara Karikatur Tangan di Medsos

Pelaporan tersebut didasarkan atas postingan Budi Arie Setiadi di akun Facebook miliknya.

Gambar karikatur tangan yang diunggah ke media sosial itu dinilai memfitnah Partai Demokrat.

"Wakil Menteri Desa, Budi Arie memposting karikatur kartun tangan, sudah viral barangkali. Jadi (karikatur) seolah-olah bahwa Demokrat yang melakukan konsolidasi demo besar-besaran terhadap pemerintah terkait Covid, padahal itu enggak benar," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya saat dihubungi, Jumat.

DPD Demokrat Jabar menilai bahwa tindakan Budi merupakan perbuatan menyebarkan kebohongan dan fitnah untuk menimbulkan kebencian pada Partai Demokrat dan mahasiswa.

Dalam pengaduan kepada polisi, pihak pelapor menyertakan bukti berupa tangkapan layar (screenshot) laman Facebook atas nama Budi Arie Setiadi yang memuat karikatur tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, karikatur tersebut menggambarkan sebuah tangan dengan jari yang terpasang boneka karakter.

Pada ibu jari terdapat boneka dengan jas coklat, dasi merah, dan berkepala kursi.

Pada jari tersebut terdapat tulisan "DE".

Boneka pada jari telunjuk yakni seorang berjas coklat dengan dasi hitam, mengenakan kacamata hitam dan terdapat ekor dan kumis yang seolah seperti karakter tikus.

Boneka tersebut terlihat menggenggam segepok uang dan di saku jasnya terdapat kertas bertuliskan Rp.

Selain itu, terdapat tulisan "MO" pada jari tersebut.

Sedangkan boneka di jari tengah seperti karakter yang sedang marah menggunakan baju berwarna biru.

Karakter ini seperti bertengkar dengan karakter boneka berbaju merah yang terpasang di jari manis.

Keduanya seolah berseteru seperti saling pukul.

Pada jari tengah itu pun terdapat huruf "K" dan jari manis terdapat huruf "RA".

Terakhir, boneka di jari manis seperti karakter yang miskin dengan baju hijau penuh dengan tambalan dan salah satu tangannya menjulurkan piring seperti pengemis.

Pada jari ini pun terdapat huruf "T" yang diwarnai putih.

"Postingan yang diunggah pada tanggal 24 Juli 2021, pukul 11.53 WIB tersebut membuat kesan seolah-olah Partai Demokrat menjadi dalang demo mahasiswa yang tidak terjadi," kata Asep.


Sebagai pejabat publik, menurut Asep, Wamendes Budi Arie Setiadi seharusnya dapat mengklarifikasi kepada kader Partai Demokrat secara langsung sebelum memuat konten yang bisa dianggap sebagai fitnah dan mencemarkan nama baik.

"Masa kita prihatin seperti ini, kita malah dianggap Wamendes melakukan konsolidasi masal demo besar ke Jakarta. Itu berlebihan dan tidak relevan. Dan masak pejabat publik jadi buzzer," ucap Asep.

Laporan pengaduan itu sudah diterima Polda Jabar dengan nomor laporan 015/DPD.PD/JB/VII/2021 perihal laporan atas dugaan penyebaran berita bohong (hoaks) dan fitnah tertanggal 29 Juli 2021.

"Polda Jawa Barat berjanji akan menindaklanjuti laporan ini sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Jabar itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengecekan, apakah laporan itu berbentuk laporan polisi atau hanya pengaduan.

"Tadi mengecek di SPKT belum ada, jadi belum tahu seandainya dalam bentuk pengaduan bukan laporan polisi. Kalau pengaduan, nanti dicek lagi, apakah surat lagi atau tidak, karena pengaduan ditujukan ke pimpinan. Kalau pelapor membuat laporan polisi bisa kita cek, tapi tadi belum ada," ucap Erdi.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/30/184852478/wamendes-dilaporkan-ke-polda-jabar-gara-gara-karikatur-tangan-di-medsos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke