Salin Artikel

Banyak Warga Termakan Hoaks, Keterisian Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Wonogiri Minim

Namun keterisian isolasi terpusat dan isolasi terpadu sangat minim.

Banyak warga yang positif Covid-19 memilih menjalani isolasi di rumah ketimbang harus pindah ke ruang isolasi terpusat atau ruang isolasi terpadu yang disediakan Pemkab Wonogiri.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan, keengganan warga isoman dipindahkan ke isolasi terpadu atau isolasi terpusat karena banyak yang termakan hoaks tentang Covid-19.

“Banyaknya hoaks yang beredar di media sosial menimbulkan penafsiran yang beragam di masyarakat. Padahal kondisi itu tidak terjadi,” kata Jekek, sapaan Joko Sutopo, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/7/2021)

Ia mencontohkan informasi hoaks yang sering beredar di media sosial di antaranya warga setelah divaksin Covid-19 meninggal hingga warga saat diisolasi tidak mendapatkan perawatan yang layak.

Informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan itu, kata Jekek, menimbulkan ketakutan warga untuk diisolasi di tempat yang disediakan pemerintah.

Bahkan ditingkat Jawa Tengah, keterisian isolasi terpadu dan isolasi terpusat hanya 20 persen saja, selebihnya warga memilih menjalani isoman di rumahnya masing-masing.

Untuk itu, Jekek meminta pihak-pihak yang memiliki otoritas harus masif menertibkan media sosial penyebar hoaks yang menimbulkan traumatik warga.

Tak hanya itu, pengawasan juga harus makin diperketat agar hoaks-hoaks tentang Covid-19 tidak lagi berseliweran di media sosial.


Pendekatan berbasis kultur

Khusus untuk Wonogiri, Jekek melakukan pendekatan sosio kultur dengan memetakan warga setelah dinyatakan positif Covid-19.

Pasalnya, pemerintah tidak bisa memaksa warga yang positif Covid-19 untuk mau dirawat di ruang isolasi terpadu atau ruang isolasi terpusat.

“Pemerintah tidak bisa memaksa warga isoman untuk pindah ke isolasi terpadu. Bila dipaksa malah warga malah menyembunyikan statusnya. Saat di-tracing bisa jadi warga itu tidak mengaku,” ungkap Jekek.

Untuk pemetaannya, Jekek menyebut, Satgas Covid-19 harus memetakan mana warga yang mampu isolasi mandiri atau sebaliknya.

Bila tidak mampu, maka warga yang positif Covid-19 harus dipastikan dirawat di ruang isolasi terpadu.

Ia mengkhawatirkan bila warga isoman tidak memiliki fasilitas yang layak untuk isolasi malah akan menularkan Covid-19 kepada keluarganya.

Kondisi itu tentunya akan menimbulkan terjadinya klaster keluarga.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/29/220257078/banyak-warga-termakan-hoaks-keterisian-tempat-isolasi-pasien-covid-19-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke