Salin Artikel

Pasien Covid-19 Membeludak, RSUD Hardjono Ponorogo Tutup Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam

Penutupan dilakukan setelah tenaga kesehatan rumah sakit milik Pemkab Ponorogo itu kewalahan menangani banyaknya pasien covid-19.

Penutupan ruang rawat inap penyakit dalam dilakukan agar tenaga kesehatan yang bekerja di ruangan tersebut dialihkan tugasnya membantu menangani pasien covid-19.

“Ruang rawat pasien umum penyakit dalam sementara ditutup. Perawat dan dokter yang bertugas di ruangan itu dikerahkan untuk membantu penanganan pasien covid-19 di lini-lini vital,” kata Humas RSUD dr. Hardjono Ponorogo, Suprapto yang dihubungi Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Suprapto mengatakan, tambahan nakes dan tenaga medis dari ruang rawat inap yang ditutup diperbantukan menangani pasien covid-19 di IGD dan dua tenda yang terpasang di halaman parkir karyawan rumah sakit.

Tak hanya itu, kehadiran nakes dan tim medis baru supaya mereka dapat berbagi sif dengan petugas yang lama.

Dengan demikian, tenaga nakes dan tim medis yang lama tidak terfosir untuk menangani pasien covid-19.


Bagi pasien penyakit dalam, kata Prapto, ruang perawatannya dijadikan satu dengan pasien stroke di ruang rawat inap aster.

Meski ditutup, ruangan rawat inap penyakit dalam itu tidak dialihfungsikan untuk tempat isolasi pasien covid-19.

Pasalnya sebelumnya manajemen sudah menambah 24 tempat isolasi di ruang tulip dan 14 ruang isolasi di ruang dahlia.

Pantauan Kompas.com di aplikasi sistem rawat inap (siranap) milik Kemenkes, jumlah tempat isolasi di RSUD dr. Hardjono Kabupaten Ponorogo sebanyak 145.

Dari jumlah itu terdapat 48 tempat isolasi yang kosong.

Rinciannya, terdapat 9 bed kosong di isolasi IGD, dua bed kosong di NICU, 23 kosong di ruang isolasi tanpa tekanan negatif, delapan kosong di ruang isolasi dengan tekanan negatif dan enam kosong di ruang ICU tekanan negatif dengan ventilator.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/28/195245278/pasien-covid-19-membeludak-rsud-hardjono-ponorogo-tutup-ruang-rawat-inap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke