Salin Artikel

Universitas Negeri Malang Pinjamkan Asrama Mahasiswa untuk Pusat Isolasi Mandiri di Blitar

Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, Pemerintah Kota Blitar akan segera memanfaatkan gedung asrama mahasiswa PGSD milik Universitas Negeri Malang sebagai tempat isolasi mandiri terpusat di Kota Blitar.

"Saya sudah dapat lampu hijau dari Pak Rektor Prof. Dr. Rofiudin dan surat resmi juga sudah saya luncurkan," ujar Santoso kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Santoso mengungkapkan, lokasi asrama mahasiswa tersebut sangat strategis atau berada tidak jauh dari Kantor Polres Blitar Kota dan sekitar satu kilometer di selatan Makam Presiden Soekarno.

Selain dapat menampung 200 orang, ujar Santoso, kondisi asrama juga sangat tepat dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.

Di bagian tengah dari bangunan asrama, ujar Santoso, terdapat lahan kosong yang asri dan bisa digunakan sebagai tempat berjemur dan berolahraga.

"Kasur sudah disiapkan. Lemari di setiap ruang juga sudah tersedia. Pokoknya sangat representatif. Tempatnya juga luas," ujar Santoso menggambarkan kondisi asrama.

Asrama tersebut terdiri dari 50 ruangan dan setiap ruangan dapat diisi oleh 4 orang.

Menurut Santoso, fasilitas isolasi mandiri terpusat itu akan secepatnya digunakan setelah pekerjaan finalisasi fasilitas selesai.

"Selama ini kita sediakan tempat isolasi untuk yang bergejala ringan dan sedang di gedung Poltekkes. Kalau ini sudah siap, nanti kita pindahkan semua ke sini, termasuk mereka yang isolasi mandiri di rumah," ujarnya.

Tidak semua warga bersedia isolasi

Santoso mengatakan, sebenarnya selama ini Pemerintah Kota Blitar sudah menyiapkan rumah isolasi di Gedung Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 126.

Menurutnya, Gedung Poltekkes itu okupansinya selama ini juga belum pernah melebihi kapasitas.

Namun, ujarnya, keberadaan pusat isolasi mandiri juga bisa menjadi langkah antisipasi jika terjadi ledakan kasus positif.

Sesuai arahan Presiden Jokowi, ujar Santoso, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan bergejala ringan akan diminta untuk melakukan isolasi di fasilitas yang disediakan pemerintah agar kondisi kesehatan dan pelaksanaan protokol kesehatannya dapat dikontrol.

Adanya tempat isolasi mandiri terpusat yang akan segera difungsikan Pemerintah Kota Blitar, ujar Santoso, diharapkan juga akan membantu tugas Panglima Kodam V Brawijaya yang diberi tugas oleh Presiden untuk memastikan tidak ada warga isolasi mandiri di Jawa Timur yang tidak tertangani.

Tapi, kata Santoso, perlu upaya keras membujuk warga untuk bersedia tinggal di tempat isolasi yang sudah disediakan pemerintah.

"Cuma persoalannya begini, masyarakat itu ya gampang-gampang angel (susah). Niat dibantu, digowo neng kono'(dibawa ke tempat isolasi) biar pengobatan jalan, pengawasan mudah, angel. Repot," ujarnya.

Kasus Covid-19 di Blitar

Satgas Covid-19 Kota Blitar melaporkan 142 kasus baru konfirmasi positif Covid-19 hari ini, Rabu sore (28/7/2021).

Sebanyak 85,9 persennya atau 122 orang masuk kategori bergejala ringan dan menjalani isolasi.

Dari jumlah tersebut, hanya 44 orang yang menjalani isolasi di rumah isolasi yang disediakan Pemerintah Kota Blitar, sedangkan sisanya, 78 orang, menjalani isolasi mandiri.

Status kasus aktif di Kota Blitar hingga hari ini sebanyak 251 dimana 51,39 persennya dirawat di rumah sakit.

Dengan populasi sekitar 150.000 jiwa, Kota Blitar telah mencatatkan jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 sebanyak 5.034.

Juru bicara Satgas Covid-19 Didik Jumianto mengatakan, tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Blitar masih sangat tinggi, yaitu dengan positivity rate 57,88 persen dalam pengetesan selama kurun 19-24 Juli.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/28/164844078/universitas-negeri-malang-pinjamkan-asrama-mahasiswa-untuk-pusat-isolasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke