Salin Artikel

Ketakutan Diisolasi di RS Jadi Sebab Tingginya Kematian akibat Covid-19 di Wonogiri

Kondisi itu terlihat dari ketidakjujuran warga saat memberikan keterangan terkait riwayat penyakit.

Data yang dirilis Pemerintah Kabupaten Wonogiri, warga yang meninggal akibat Covid-19 selama penerapaan PPKM Darurat hingga diperpanjang PPKM level 4, sebanyak 286 orang.

Dengan demikian selama 24 hari, rata-rata jumlah warga Kabupaten Wonogiri yang meninggal akibat Covid-19 setiap harinya mencapai 11 orang.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan, ketakutan warga akan diisolasi terlihat dari ketidakjujuran saat dilakukan testing dan tracing tim Satgas Covid-19.

“Terkadang saat ditanya apakah batuk, pusing atau hipertensi hingga diabetes warga tidak jujur mengakuinya. Padahal kenyataannya, warga memiliki gejala atau sakit tersebut. Hal-hal itulah yang memperparah kondisi. Kejujuran warga masyarakat waktu dilakukan testing dan tracing itu sangat menentukan tindakan medis yang tepat,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/7/2021)

Jekek mengatakan lantaran tidak jujur kepada petugas berdampak saat menjalani isoman tiba-tiba kondisi warga tersebut kolaps karena gagal napas.

Setelah panik, warga yang isoman itu baru dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis hingga akhirnya meninggal dunia.

Bagi Jekek, deteksi dini terhadap status kesehatan keluarga saat menjalani tracing dan testing itu menjadi penting.

Untuk itu semestinya warga terbuka terkait riwayat penyakit dan gejala yang dialami.


Jekek menyebut ketakutan warga diisolasi di rumah sakit juga dipicu beredarnya hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Kondisi ini menunjukkan dari aspek psikis masyarakat belum memiliki pemahaman yang sama terhadap apa itu isolasi di rumah sakit.

Terhadap kondisi itu, Jekek sudah meminta kepala desa untuk merangkul tokoh masyarakat dan tokoh agama mengedukasi warga terkait isolasi.

Pasalnya, ada persoalan kultur yang menjadi akar masalah sehingga warga traumatik menjalani isolasi di rumah sakit.

“Maka peran tokoh masyarakat untuk mengajak, tokoh agama memperkuat dan polisi melakukan pendampingan. Sementara petugas nakes kami melakukan pemahanan. Kalau masing-masing fungsi berperan fungsi masing-msaing maka akan memberikan peran edukasi yang utuh kepada masyarakat,” jelas Jekek.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/27/224209278/ketakutan-diisolasi-di-rs-jadi-sebab-tingginya-kematian-akibat-covid-19-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke