Salin Artikel

Tingkat Kematian dan BOR Tinggi, Status Kedaruratan PPKM Kabupaten Blitar Naik ke Level 4

Kondisi itu mengharuskan Kabupaten Blitar menaikkan level pemberlakuan PPKM dari Level 3 menjadi PPKM Level 4 mulai Senin (26/7/2021).

Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi mengatakan, masih terjadi peningkatan tingkat kematian akibat Covid-19.

Selain itu, bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19, juga masih tinggi.

"Ada beberapa indikator yang membuat Kabupaten Blitar harus menjalankan PPKM Level 4, antara lain, kematian tinggi, BOR masih tinggi, dan juga positivity rate yang tinggi," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa sore (27/7/2021).

Tingkat kematian meningkat

Pada hari pertama pemberlakuan PPKM Darurat mulai 3 Juli lalu ketika Kabupaten Blitar masuk kategori PPKM Level 3, tingkat kematian (CFR) berada di posisi 11,25 persen atau 714 kasus kematian dari akumulasi kasus positif sebanyak 6.344.

Di hari terakhir pelaksanaan PPKM Darurat pada 19 Juli 2021, tingkat kematian sudah berada di posisi 12,96 persen atau 946 kematian akibat Covid-19 di antara 7.297 jumlah akumulasi kasus.

CFR Covid-19 di Kabupaten Blitar terus meningkat hingga di hari terakhir masa perpanjangan PPKM Darurat pada 25 Juli 2021 yaitu menjadi 13,36 persen atau 1.033 kematian dari 7.729 kasus positif Covid-19.

Hari ini, Selasa, Satgas Covid-19 melaporkan 116 kasus baru sehingga akumulasi kasus menjadi 7.902 dan 15 orang meninggal sehingga total kasus kematian menjadi 1.067 atau CFR 13,5 persen.

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengakui tingginya tingkat kematian di Kabupaten Blitar antara lain disebabkan kurangnya peralatan medis untuk terapi oksigen seperti ventilator dan HFNC.

Selama perpanjangan pertama PPKM Darurat 20-25 Juli, BOR rata-rata masih tinggi yaitu 85 persen.

Eko mengatakan, BOR bahkan sempat berada di atas 90 persen pada 20 dan 21 Juli yaitu 90,3 persen.

Selama kurun 6 hari tersebut, ujar Eko, jumlah kasus aktif cenderung meningkat yaitu 641 pada 20 Juli menjadi 755 pada 24 Juli dan 730 pada 25 Juli.

"BOR sudah mulai dapat ditekan meski kasus aktif cenderung naik karena jumlah warga yang isolasi mandiri semakin banyak dan warga yang dirawat di rumah sakit mulai berkurang," jelasnya.

Positivity rate 

Faktor berpengaruh lain yang membuat kedaruratan PPKM Kabupaten Blitar naik menjadi Level 4, ujar Eko, adalah angka positivity rate.

Dalam kurun waktu yang sama, 20-25 Juli, sebanyak 1.087 spesimen yang diperiksa dengan metode polymerase chain reaction (PCR), ujarnya, 432 atau 39,74 persennya terkonfirmasi positif Covid-19.

Eko mengakui jumlah tes dan pelacakan yang dapat dilakukan di Kabupaten Blitar masih jauh dari jumlah yang diminta oleh Satgas Covid-19 Kementerian Kesehatan, yaitu sekitar 2.500 tes per hari.

Kenyataannya, selama kurun 6 hari tersebut hanya dapat dilakukan tes PCR sebanyak 1.087 atau hanya 7,2 persen dari yang ditargetkan. 

https://regional.kompas.com/read/2021/07/27/195321678/tingkat-kematian-dan-bor-tinggi-status-kedaruratan-ppkm-kabupaten-blitar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke