Salin Artikel

4 Saudara Kandung di Kaltim Jadi Yatim Piatu, Ayah dan Ibunya Meninggal karena Covid-19

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sebuah video mengoyak hati saat bocah usia 13 tahun di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), mengumandangkan azan dari atas pusara makam ibunya.

Sang ibu bernama Deasy Setiawati (40) meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19, Sabtu (24/7/2021).

Bocah bernama Arga itu hanya datang seorang diri ditemani keluarga saat pemakaman ibunya di Muslimin Kelambu Kuning Tenggarong.

Sementara tiga saudaranya, Arya (17) dan Abai (10) tidak menghadiri, karena menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet Tenggarong.

Sementara, adik bungsu Aira (4) berada di rumah kerabat.

Dua hari sebelumnya, mereka kehilangan ayah bernama Ali Yusni (45) juga karena terpapar Covid-19.

Kini keempatnya yatim piatu tinggal bersama keluarga dari ibunya.

"Anak sulung Arya sudah tahu. Tapi anak ketiga Abai dan bungsu Aira ini belum tahu orangtua mereka meninggal. Kami masih cari cara bagimana memberi tahu," ungkap Leonita kakak dari Ibu Arga, Deasy Setiawati saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Leonita mengatakan, pihak keluarga menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu Abai dan Aira perihal kematian kedua orangtuanya.

"Hari ini kan Arya dan Abai baru saja pulang ke rumah setelah isolasi di Wisma Atlet. Nanti mungkin 2-3 hari kami isolasi mereka di rumah dulu, baru kami rembukan dulu keluarga baru beri tahu anak berdua ini kalau orangtua mereka sudah enggak ada. Tapi kayanya Aira rasanya berat banget karena usia baru 4,5 tahun," terang dia.

Saat ini, anak sulung Arya duduk di kelas tiga SMA, Arga kelas dua SMP di Pondok Pasantren Alhidayah dan Abai kelas tiga SD Muhammadiyah, sedangkan Aira belum sekolah.

Untuk kebutuhan hidup keempat anak tersebut, kata Leonita, pihak keluarga akan berembuk.

"Nanti terserah anak-anak mereka enaknya bagaimana. Entah mau tinggal di rumah neneknya, tinggal sama aku, atau tinggal dengan keluarga lain atau di rumah sendiri, kami akan ikuti mereka," tutur dia.

Leonita menjelaskan, adiknya Deasy tidak memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.

Hanya saja, diduga drop karena kelelahan merawat suami Ali Yusni.

"Kalau suaminya penyakit penyerta diabetes," terang dia.

Ali Yusni merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ali Yusni mengalami gejala sakit dan dirujuk ke RSUD Parikesit sekitar awal Juli lalu.

Sedangkan Deasy dirujuk ke rumah sakit pada 16 Juli 2021 karena kondisnya memburuk.

Keduanya pun menjalani perawatan di rumah sakit yang sama.

Ali Yusni meninggal pada Kamis (22/7/2021), selang dua hari kemudian Deasy pun meninggal dunia.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/26/175202578/4-saudara-kandung-di-kaltim-jadi-yatim-piatu-ayah-dan-ibunya-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke