Salin Artikel

Domisili Bermasalah dan Tak Dapat Bantuan, Suami Istri Jual Alat Rumah Tangga demi Kebutuhan Hidup

BANDUNG, KOMPAS.com - Sepasang suami istri di Kampung Panagelan, RT 02/04, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat kesulitan memperoleh bantuan dari pemerintah karena masalah domisili.

Novi menceritakan, ia dan keluarganya sudah dua tahun tinggal di Cisarua, Bandung Barat. Namun, kartu keluarga (KK) mereka masih tercantum di Kota Cimahi.

"Katanya harus bikin surat pindah. Bantuan nggak ada selama pandemi Covid-19," ungkap Novi dikutip dari Tribun Jabar.

Karena tidak memperoleh bantuan hingga berlaku Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), keluarganya pun harus menjual alat rumah tangganya dengan harga murah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ia pun harus menjual barang rumah tangga maupun pakaian, seperti panci, helm, rice cooker, termasuk yang terbaru menjual speaker dengan dipajang di media sosial Facebook.

"Kalau speaker Rp 50 ribu. Jual rice cooker Rp 5.000 ke tukang rongsok." ungkapnya.

Dari hasil menjual tersebut, kemudian uangnya digunakan untuk membeli kebutuhan rumah dan jajan anak-anak.

"Uangnya buat beli beras dan jajan anak-anak. Saya netes air mata kalau anak minta jajan juga makanya," ungkapnya.


Baru rintis usaha, terdampak PPKM

Novi menceritakan, dampak itu bermula saat suaminya baru bekerja sebulan di Bali dengan tawaran upah Rp 300 ribu per hari.

Namun, suaminya harus diberhentikan akhirnya pada Maret 2020.

"Suami saya selama delapan bulan di Bali tanpa ada kejelasan dan tanpa penghasilan. Hanya untuk biaya makan sehari-harinya juga cukup sulit," ungkap Novi.

Lanjut Novi, suaminya lalu pulang dan sempat merintis usaha penjualan stroberi dengan pemasaran ke konsumen di wilayah Jabodetabek.

Usaha itu pun sempat bisa memenuhi kebutuhan keluarganya yang berjumlah delapan orang, termasuk dua anaknya yang tinggal di satu atap rumah yang berada di gang sempit itu.

"Tapi terdampak lagi kebijakan PPKM Darurat, sejak itu tidak bisa kirim barang ke konsumen seperti ke Jakarta karena usaha di sana juga banyak yang tutup," ungkapnya.


Jual tempat tinggal

Kesusahan keluarganya juga semakin bertambah ketika ayahnya terkena strok sejak dua bulan lalu.

Ia kini tidak bisa beraktivitas seperti biasanya karena harus menjaga ayahnya yang kini terbaring lemas di rumah.

"Sekarang suami juga bisa kerja kalau ada yang nyuruh saja karena dia bisa nyetir. Keluarga lain tidak ada satu pun yang memiliki pekerjaan dan penghasilan tepat," ungkap Novi.

Kondisi perekonomian Novi dan suaminya yang kian sulit, membuat mereka rencana akan menjual rumah yang saat ini ditinggalinya selama dua tahun terakhir.

Mereka akan kembali ke Kota Cimahi untuk mencari peluang demi mendapat pundi-pundi rupiah.

"Mau pindah lagi. Karena kalau di sana (Cimahi) bisa jualan atau apa pun, yang penting bisa melanjutkan hidup," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dampak PPKM di Bandung Barat, Suami Istri Ini Jual Panci Hingga Rice Cooker untuk Beli Beras

https://regional.kompas.com/read/2021/07/26/100928178/domisili-bermasalah-dan-tak-dapat-bantuan-suami-istri-jual-alat-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke