Salin Artikel

Kisah Pemuda Bantu Warga Isoman, Mengaku Sering Salah Masuk Gang Saat Antar Bantuan

Pemuda berusia 25 tahun asal Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini pun tak ingin berpangku tangan dengan situasi yang ada, terlebih setelah tahu cerita dari teman-temannya yang juga kurang mendapat perhatian dari pemangku kebijakan selama menjalani isoman.

“Ini kalau warga kecil yang harus isoman bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara mereka tidak boleh kemana-mana, tidak bisa bekerja. Jadi, saya pikir harus ada yang memulai,” kata Wisnu kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Senin (19/7/2021).

Wisnu pun bangkit, menyingsingkan lengan baju untuk terjun langsung ke lapangan membantu memenuhi kebutuhan warga kurang mampu yang sedang menjalani karantina tersebut.

“Bagi teman-teman daerah Cipanas-Cianjur dan sekitarnya Yang gak bisa keluar rumah karena sedang ISOMAN namun membutuhkan makanan, susu bayi atau popok. Silakan hubungi 087873540793 (Whatsapp) InsyaAllah kami kirimkan sampai depan rumah GRATIS!”.

Tak lama berselang, unggahan Wisnu di Twitter itu mendapat tanggapan dari seorang warganet yang mengaku sedang menjalani isoman dan membutuhkan bantuan.

“Seorang ibu dengan dua anak yang sedang isoman di rumah dan berharap bisa mendapatkan bantuan berupa popok bayi dan susu. Saya waktu itu sore-sore ke sana, di daerah Cangklek Cugenang,” ujar dia.

Usai mengantarkan bantuan, Wisnu lantas mengunggah aksi pertamanya yang dilakukan pada 8 Juli 2021 itu di akun Twitter miliknya @Wisnu167.

Dalam sekejap postingannya viral, dukungan pun mengalir deras dari warganet.

Karena banyaknya pihak yang ingin ikut membantu, Wisnu pun disarankan membuka donasi.

“Awalnya pakai dana sendiri. Namun karena ada yang ingin menyumbang, jadinya sekarang saya punya amanah untuk menyalurkan bantuan,” ucap Wisnu.

Kini, Wisnu setiap hari harus mengaspal dengan sepeda motornya untuk mengantarkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

“Bantuan yang diberikan bermacam-macam, sesuai yang diminta mereka saja, seperti makanan, susu, vitamin, suplemen, buah-buahan, hingga popok,” katanya.

Sendirian jalankan misi kemanusiaan, sering salah masuk gang

Selama menjalankan misi kemanusiaannya itu, ternyata tak mudah bagi Wisnu untuk menemukan alamat tujuan.

Terkadang ia salah jalan karena harus masuk ke gang-gang sempit hingga menyusuri jalan setapak perkampungan.

Namun, sejauh ini semua kebutuhan yang diminta warga yang isoman bisa tersalurkan, kendati tak jarang ia baru bisa pulang ke rumah saat hari sudah gelap.

Sejauh ini, Wisnu sudah memasok kebutuhan kepada 33 warga yang isoman yang tersebar di sejumlah tempat di Cianjur.

“Seharian bisa kirim ke lima tempat. Paling jauh ke daerah Ciranjang dan Cibeber, kalau dari sini jaraknya ada lah sekitar 40 kilometer,” kata Wisnu.

Wisnu sadar betul apa yang sedang dilakukannya ini cukup beresiko karena potensi terpapar cukup besar, mengingat ia harus berinteraksi dengan mereka yang sedang berjuang melawan virus.

Karena itulah, protokol kesehatan benar-benar diperhatikannya secara ketat, tak pernah lepas dari masker dan senantiasa menjaga jarak aman.

Tak jarang ia terpaksa mencantolkan bantuan tersebut di gagang pintu atau diletakkan di depan pintu untuk menghindari kontak langsung.

“Kalau seharian sudah kirim bantuan, langsung bersih-bersih badan, baju semua dicuci, barang-barang disemprot cairan disinfektan. Alhamdulilah, sampai sekarang saya baik-baik saja, dan mudah-mudahan seterusnya," ucap Wisnu.

Jika syarat itu ada, ia akan bergegas untuk belanja kebutuhan sebagaimana yang diminta mereka untuk kemudian diantarkan ke tempat tujuan.

"Namun, kalau memang mendesak, misal mengalami gejala terpapar dan harus isoman namun belum dites, cukup dengan surat keerangan dari RT setempat, saya siap bantu," ujar Wisnu.

Setiap bantuan yang dikirim tersebut ia abadikan dengan kamera ponsel untuk kemudian diunggah di media sosial.

Tujuannya, ditegaskan WIsnu, sebagai bukti pertanggungjawaban dan bentuk transparansi dalam pengelolaan donasi.

Selain itu, ia juga kerap menggungah bukti transfer uang yang dikirimkan para donatur ke rekeningnya.

"Selama masih ada amanah yang harus saya salurkan, saya akan terus lakukan ini," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/21/081925078/kisah-pemuda-bantu-warga-isoman-mengaku-sering-salah-masuk-gang-saat-antar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke