Salin Artikel

17 Kapal Tenggelam Dihantam Badai, Gubernur Kalbar Minta Radius Pencarian Diperluas

Kapal yang dilaporkan hilang dan terbalik berada di perairan Kabupaten Sambas, Kabupaten Kubu Raya dan perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah. Petugas pun melakukan pencarian dan penyelamatan.

Berdasarkan data Tim Pencarian dan Penyelamatan Gabungan, hingga Sabtu (17/7/2021) pukul 18.00 WIB, total ada 17 kapal yang menjadi korban cuaca ekstrim yang melanda Kalbar, pada Selasa kemarin.

17 kapal terdiri dari 13 kapal motor nelayan, 2 kapal tunda atau tugboat, 1 kapal layar dan 1 kapal tongkang.

Kemudian, ada terdapat 134 awak. Sebanyak 77 orang berhasil selamat, 15 orang meninggal dunia, dan 42 orang masih dalam proses pencarian.

Gubernur Kalbar Sutarmidji, proses pencarian awak kapal hilang masih akan dilakukan selama 3 hari ke depan. Maka dari itu, dia meminta tim gabungan segera memperluas area pencarian.

"Masih sisa 3 hari lagi, saya minta tim penyelamat untuk memperluas radius pencarian," kata Sutarmidji saat meninjau posko tim pencarian dan penyelataman gabungan di Kantor KSOP Pontianak, Sabtu (17/7/2021).

Terkait korban yang selamat, lanjut Sutarmidji, pihaknya telah menurunkan tim yang berasal dari Rumah Sakit Sungai Bangkong untuk membantu memulihkan trauma pascakejadian.

“Korban yang selamat saat ini sudah diperiksa kesehatannya, agar tidak mengalami trauma berkelanjutan. Kami juga akan berkoordinasi dengan perusahaan perikanan setelah selesai proses pencarian korban,” ucap Sutarmidji.


Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Eryk Subarianto mengatakan, dari informasi yang didapat dari kapal Pertamina, saat kejadian tinggi ombak mencapai 4-5 meter.

“Dari informasi yang diterima, ketika itu cuaca di laut sangat buruk. Gelombang mencapai 4 hingga 5 meter,” Eryk saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).

Eryk menjelaskan, pencarian sempat terkendala dengan adanya cuaca ekstrem . Meski demikian pencarian terus dilakukan.

Pihaknya melakukan pencarian dengan luas area mencapai 492 nautical mile dan dibagi ke dalam dua sektor.

“Semoga hari ini cuaca mendukung dan korban segera ditemukan dengan dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh unsur maritim di Kalimantan Barat,” jelas Eryk.

Dibantu heli super puma TNI AU

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Yopi Haryadi mengatakan, saat ini satu helikopter super puma milik TNI AU di Lanud Supadio Pontianak, telah dikirim untuk membantu pencarian.

“Hel Super Puma milik Lanud Supadio Pontianak telah diberangkatkan guna melakukan penyisiran udara di area pencarian tenggelamnya delapan kapal nelayan di sekitar perairan Muara Jungkat, Mempawah,” kata Yopi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/7/2021).

Yopi menerangkan, penambahan unsur udara dalam pencarian kali ini untuk mempercepat penemuan korban

"Kami berkoordinasi dengan Lanud Supadio dan telah memberangkatkan Heli Super Puma untuk melakukan pencarian dengan udara dengan daerah penyisiran seluas 100 nautical mile hal ini guna mempercepat penemuan korban," terang Yopi.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/18/150000778/17-kapal-tenggelam-dihantam-badai-gubernur-kalbar-minta-radius-pencarian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke