Salin Artikel

Pasien Melonjak Tajam, Ketersediaan Oksigen Medis di Wonogiri Kritis

WONOGIRI, KOMPAS.com-Lonjakan pasien positif Covid-19 yang tajam dalam dua pekan terakhir berdampak kritisnya ketersediaan oksigen medis di Kabupaten Wonogiri.

Kondisi itu menjadikan Pemkab Wonogiri harus menghemat penggunaan oksigen medis hanya diperuntukkan bagi pasien bergejala sedang hingga berat.

Data yang dilansir Pemkab Wonogiri menyebutkan hingga Minggu (11/7/2021) jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri mencapai 7.119. Dari jumlah itu, 1.076 pasien aktif, 5.526 sembuh dan 517 meninggal dunia.

Dua minggu sebelumnya, jumlah kasus positif Covid-19 baru mencapai 5.939 orang dengan perincian 444 pasien aktif, 5.099 sembuh dan 389 meninggal dunia.

Dengan demikian dalam dua pekan terjadi lonjakan penambahan 1.180 pasien positif Covid-19 dan 128 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Sementara jumlah orang yang sembuh bertambah 427 orang.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang dikonfirmasi Kompas.com, Senin (12/7/2021) siang membenarkan kritisnya stok oksigen medis dalam dua pekan terakhir.

Meski persediaannya menipis, seluruh pasien Covid-19 yang dirawat masih tercukupi kebutuhan oksigen medisnya.

“BOR kami masih tersedia. Oksigen (medis) kami walaupun kondisi kritis tetapi masih tersedia. Cuma memang stok yang ada tidak dalam kondisi ideal,” ujar Jekek sapaan akrab Joko Sutopo.

Meski stok oksigen kritis, kata Jekek, kondisi itu masih bisa ditanggulangi. Rumah sakit membentuk tim khusus untuk mengambil langsung ke produsen agar tidak sampai kehabisan stok oksigen.

Kebijakan itu diluncurkan agar fungsi pelayanan kebutuhan oksigen pasien positif Covid-19 yang dirawat bisa tercukupi setiap harinya.

Orang nomor satu di Pemkab Wonogiri itu tidak ingin pasien Covid-19 sampai meninggal dunia karena kehabisan oksigen medis.

“Jangan sampai masyarakat mengalami kondisi fatal karena tersedia oksigen,” kata Jekek.

Sudah disampaikan ke gubernur

Jekek mengatakan, kritisnya stok oksigen medis sejak dua pekan lalu sudah disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Saat rapat bersama gubernur, Jekek menyampaikan harus ada kebijakan dan intervensi khusus dari pemerintah provinsi sebagai representasi pemerintah pusat untuk penambahan kuota oksigen, khususnya di Jawa Tengah.

Ia meyakini menipisnya stok okgisen medis tidak hanya terjadi di Kabupaten Wonogiri. Hampir di seluruh kabupaten di Jawa Tengah bernasib serupa dengan Wonogiri.

Untuk pasien sedang dan berat

Untuk menghemat oksigen medis, kata Jekek, rumah sakit rujukan hanya akan menerima pasien positif Covid-19 dengan kondisi sedang dan berat.

“Kalau melihat angka aktif yang cukup tinggi maka rumah sakit rujukan hanya menangani pasien Covid-19 dengan gejala-gejala khusus seperti ada kormobid paru-paru, asma hingga ISPA,” ungkap Jekek.

Bagi masyarakat yang terkonfirmasi tanpa gejala, disarankan untuk isolasi mandiri.

Sementara masyarakat yang tidak bisa menjalani isolasi mandiri di rumah dapat menjalaninya di tempat yang disediakan pemerintah desa .

https://regional.kompas.com/read/2021/07/12/230201678/pasien-melonjak-tajam-ketersediaan-oksigen-medis-di-wonogiri-kritis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke