Salin Artikel

Ada Lebih dari 1.000 Kasus Aktif Covid-19 di Wonogiri, Ini Penjelasan Bupati

Dari jumlah itu, 610 menjalani isolasi mandiri dan 466 orang sementara mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan, tingginya kasus pasien aktif positif Covid-19 lantaran kemasifan satgas melakukan tracing dan testing di masa PPKM Darurat.

“Kalau melihat angka pasien positif Covid-19 aktif harus melihat secara utuh. Angka aktif itu didapatkan dari proses pengambilan uji swab dari tracing, tracking, dan testing-nya selama PPKM Darurat berlangsung,” ujar Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo, saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Hingga Minggu (11/7/2021), jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri mencapai 7.119. Dari jumlah itu, 1.076 pasien aktif, 5.526 sembuh dan 517 meninggal dunia.

Jekek membantah bahwa ribuan kasus positif aktif lantaran adanya klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Wonogiri.

Jumlah angka pasien positif Covid-19 aktif membengkak karena akumulasi akumulasi hasil testing dan tracing saat memasuki PPKM Darurat.

Apalagi untuk tracing satu pasien positif harus dicari 25 kontak eratnya.

Tak hanya itu, semasa PPKM Darurat satu hari harus melakukan 2.050 testing secara acak.

Dengan demikian, jumlah kasus positif yang ditemukan naik drastis.

Kendati jumlah pasien aktif mencapai 1.076, setengah lebih dari jumlah itu dalam kondisi tanpa gejala karena tidak ada penyakit penyerta dan kormobidnya.

Jekek pun optimistis jumlah pasien aktif akan turun drastis manakala warga yang sementara isoman sudah selesai masa inkubasinya.


Tingkat kematian tinggi

Jekek mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, jumlah angka kematian positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri meningkat tajam.

Sepekan terakhir, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal mencapai 69 orang.

“Banyaknya pasien yang meninggal bukan berasal dari dalam dareah saja. Kebanyakan pasien dari luar daerah masuk ke Wonogiri dalam kondis kritis. Maka, harus dipahamkan bersama penanganan Covid-19 jangan sampai terlambat,” jelas Jekek.

Ia mencontohkan satu kasus di Desa Pule, Kecamatan Selogiri.

Satu warga setempat meninggal karena sudah dalam kondisi kritis baru dibawa ke rumah sakit.

“Keluarga tidak memberitahukan kepada pemerintah desa. Begitu korban merasa sesak napas baru kebingungan akhirnya baru dibawa ke rumah sakit. Dan dalam dua korban itu meninggal karena saat dibawa di rumah sakit saturasinya sudah sangat rendah,” ungkap Jekek.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/12/122555378/ada-lebih-dari-1000-kasus-aktif-covid-19-di-wonogiri-ini-penjelasan-bupati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke