Salin Artikel

Dituding Bawa Ambulans Kosong, Petugas Rekam Peti Jenazah Pasien Covid-19

Video berdurasi itu diambil di halaman dekat kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (10/7/2021).

Dalam video itu, seorang petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap membuka satu per satu pintu ambulans sambil memperlihat peti mayat.

"Siapa yang bilang kosong, mana, yang bilang kosong," kata petugas dalam video itu.

Petugas itu mengulangi hal yang sama dan memperlihatkan empat mobil ambulans yang berjejer, semua berisi peti mayat.

Petugas itu juga merekam satu unit ambulans yang terparkir depan pintu kamar mayat.

Beberapa petugas terlihat bersiap mengangkat peti mayat keluar dari kamar jenazah menuju mobil.

"Hayo yang bilang kosong, mana. Itu lagi proses pengangkatan (peti jenazah)," kata petugas itu lagi.

Total ada lima mobil ambulans yang direkam.

Sehari sebelumnya pada, Jumat (9/7/2021), iring-iringan mobil ambulans dengan bunyi sirene memecah keriuhan Kota Samarinda.

Jumat siang itu, petugas pemakam dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, membawa sekaligus delapan jenazah dengan delapan mobil ambulans.

Iring-iringan mobil ambulans itu menuju tempat pemakaman Covid-19 di Serayu, Tanah Merah itu, sempat diabadikan oleh warga menyaksikan.

Video iring - iringan ambulans itu diunggah di media sosial hingga ramai dikomentari dan bagikan netizen.


Lanjutannya, video yang memperlihatkan peti mayat dalam mobil ambulans yang direkam petugas pemakam adalah jawaban atas tudingan netizen tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Ifran menjelaskan video itu sengaja diambil untuk membuktikan tudingan miring perihal iring-iringan ambulans tanpa jenazah yang ramai dibahas di media sosial.

Ifran menyebutkan, sepanjang tim yang dipimpin, memakamkan kurang lebih 665 jenazah Covid-19 di TPU Serayu, tak pernah membawa peti kosong atau ambulans kosong.

"Semua berisi jenazah. Kami lakukan dengan prokes. Tidak ada tipu-tipu, ini bukan sinetron," ungkap Ifran saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Ifran berharap semua pihak harus bertanggung jawab mengedukasi masyarakat yang mungkin saja, masih ada belum percaya ada Covid-19.

"Covid-19 ini ada. Dalam sehari orang bisa meninggal belasan di rumah sakit kaya gitu. Ini hal sederhana saja jadi tolak ukur. Kalau bukan wabah atau virus, apalagi. Sebelum pandemi enggak ada orang meninggal sebanyak ini dalam sehari," sebut Ifran.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/12/082607178/dituding-bawa-ambulans-kosong-petugas-rekam-peti-jenazah-pasien-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke