Salin Artikel

Cerita Haji Momo Kumpulkan Tabung Oksigen Kosong di Sebatik, Sewa Kapal untuk Isi Ulang di Tarakan

Pengusaha itu bernama Nuwardi atau akrab disapa Haji Momo. Ia memang terkenal sering membantu kebutuhan warga di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Belakangan, Haji Momo membantu ketersediaan oksigen di fasilitas kesehatan di perbatasan.

"Kita kemarin sempat mendapat laporan dari kepala Puskesmas ketersediaan oksigen tinggal satu tabung. Ini memprihatinkan apalagi kasus Covid-19 di pulau Sebatik tengah naik," kata Camat Sebatik Timur Wahyuddin, Jumat (9/7/2021).

Laporan itu ditindaklanjuti dengan rapat dan koordinasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan.

Sayangnya, alat isi ulang oksigen yang selama ini tersedia di Rumah Sakit Pratama sedang rusak. RS Pratama sedang menunggu teknisi untuk memperbaiki alat itu.

"Kami akhirnya berinisiatif meminta tolong Haji Momo. Beliau langsung menyanggupi untuk membeli sebanyak yang dibutuhkan. Tapi saya katakan tidak usah beli Pak Haji, cukup isi ulang saja," imbuh Wahyuddin.

Haji Momo turun langsung ke sejumlah puskesmas untuk mengumpulkan tabung oksigen yang kosong.

Stok oksigen yang menipis menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Apalagi, oksigen sangat dibutuhkan pasien Covid-19 dengan gejala berat.

Setelah dicari tahu, terdapat lokasi pengisian ulang oksigen terdekat di Kota Tarakan. 


Wahyudi menambahkan, Haji Momo langsung menyewa kapal untuk menyeberangkan 53 tabung oksigen kosong ke Kota Tarakan. 

"Akhirnya semua diisi di Tarakan dan kapal itu bolak balik membawa oksigen. Saat ini kita sudah memiliki stok 13 tabung besar dan 40 tabung kecil oksigen," kata Wahyudin lega.

Penolong warga saat kesulitan

Haji Momo seakan menjadi nama terakhir yang menjadi alternatif bagi warga perbatasan ketika mengalami kesulitan.

Pengusaha yang membangun banyak asrama dan pesantren untuk anak-anak pekerja migran dan yatim piatu itu tak pernah menolak ketika dimintai bantuan.

Bahkan, Haji Momo akan terjung langsung untuk membantu demi kemaslahatan orang banyak.

Haji Momo juga menjadi orang pertama atau inisiator menggerakkan relawan Covid-19 di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Saat alat pelindung diri (APD) langka, Haji Momo membeli bahan untuk pembuatan APD dan menjahitnya. APD itu lalu dibagikan kepad tenaga medis.

Ia juga menyediakan bangunan sebagai posko penanganan dan gedung karantina kesehatan. Ia bahkan pernah memesan mesin PCR karena khawatir hasil tes swab harus dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

Sayangnya pembelian tersebut terbentur regulasi dan perizinan pemerintah sehingga mesin yang sudah ia pesan dari Australia akhirnya dibatalkan.

"Pengusaha Sebatik khususnya Haji Momo, memang pribadi paling diandalkan dalam banyak hal. Kepedulian terhadap sosial dan kesehatan seperti saat pandemi tidak diragukan. Beliau selalu terdepan kalau urusan membantu masyarakat," kata Wahyuddin.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/10/114036078/cerita-haji-momo-kumpulkan-tabung-oksigen-kosong-di-sebatik-sewa-kapal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke