Salin Artikel

Lahan Pertanian Diserang Kera Ekor Panjang, Petani di Gunungkidul Gagal Panen

Lahan pertanian rusak akibat kera ekor panjang memangsa tumbuhan yang ditanam petani.

Lurah Purwodadi, Sagiyanto mengatakan akan berkirim surat ke Balai Konservasi Sumer Daya Alam (BKSDA) untuk mengurangi jumlah populasi kera ekor panjang.

Sebab, di wilayahnya primata ini menjarah lahan pertanian.

Meski tak menyebutkan luasan, hasil dari pengamatan radius serangan mencapai dua kilometer dari pantai di Kalurahan Purwodadi.

"Semua tanaman yang di ladang dijarah monyet. Kalau terus dibiarkan para petani rugi karena gagal panen,” kata Sagiyanto saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Jumat (9/7/2021)

Sebenarnya berbagai macam upaya sudah dilakukan seperti memasang jaring hingga ronda. Namun kawanan kera ekor panjang ini terus menyerang.

Untuk itu, pihaknya berharap ada solusi dari BKSDA untuk mengurangi populasi kawanan monyet.

Salah satunya dengan perburuan, tapi warga selama ini takut menangkap karena khawatir berurusan dengan hukum.

"Dalam waktu dekat kami akan berkirim surat ke BKSDA karena serangan sudah sangat meresahkan petani," kata Sagiyanto.


Jogoboyo Purwodadi, Suyanto mengatakan, untuk mengurangi populasi monyet memang diperbolehkan tetapi harus berkoordinasi dengan BKSDA.

Upaya pengurangan ini untuk menyelamatkan lahan pertanian milik warga, tetapi di sisi lain monyet masih terjaga.

"Pemerintah kalurahan akan meminta bantuan untuk mengurangi jumlah populasi monyet," ucap Suyanto

Selain ancaman kera, serangan hewan liar terhadap ternak warga yang dipelihara di ladang patut diwaspadai karena biasanya juga terjadi pada musim kemarau.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/09/202006278/lahan-pertanian-diserang-kera-ekor-panjang-petani-di-gunungkidul-gagal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke