Salin Artikel

Pelaku Perusakan Gereja di Samarinda Diduga Sakit Hati soal Listrik, Ini Ceritanya

KOMPAS.com - Aksi perusakan terjadi di Gereja Sidang Jemaat Kristus di Jalan P Irian, Kota Samarinda, pada Kamis (8/7/2021) dini hari.

Polisi tegaskan, pemicu aksi perusakan oleh tiga warga itu karena kesalahpahaman dan bukan masalah SARA.

Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

“Kami minta jangan ada reaksi lagi, terutama umat gereja serahkan kepada polisi. Toh ini tidak ada unsur SARA sama sekali. Motifnya hanya soal aliran listrik diputus,” jelas dia.

Listrik mati

Gulo menjelaskan, tiga orang terduga pelaku perusakan telah diamankan. Di hadapan polisi, para pelaku sakit hati karena listrik di rumah mereka yang tersambung ke gereja tiba-tiba mati.

Setelah diusut, pengurus gereja mematikan listrik karena tidak ada ibadah lagi secara tatap muka, namun secara daring.

“Itu orang (pelaku) jualan di depan (gereja) Gang Cendrawasih, pernah minta listrik dari gereja. Cuma masalahnya gereja itu ibadah online jadi tidak aktif, gereja ditutup listrik dimatikan. Akibat dari situ orangnya (pelaku) sakit hati, lalu melakukan pelemparan,” katanya.

Gulo pun meminta jemaat gereja untuk tidak terprovokasi dengan kasus tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, dari rekaman CCTV tampak pelaku merusak gereja menggunakan batu.

Penjaga gereja (wakar) pada pagi harinya mendapati batu-batu berserakan di pelataran gereja.

Selain itu, kotak surat yang terletak di pintu pagar masuk areal gereja juga dirusak.

(Penulis: Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/09/111052378/pelaku-perusakan-gereja-di-samarinda-diduga-sakit-hati-soal-listrik-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke