Salin Artikel

Telusuri Dugaan Kelalaian, Polisi Periksa Nakhoda hingga ABK KMP Yunicee

Hal itu untuk mengetahui penyebab tenggelamnya KMP Yunicee. Sebanyak tujuh penumpang tewas dalam insiden itu.

"Kita memperjelas penyebab dari tenggelammya KMP Yunicee karena ada korban meninggal dunia apakah ada kelalaian atau karena cuaca," kata Dirpolair Polda Bali Kombes Toni Aridadi saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).

Menurut Toni, Polda Bali telah memeriksa nakhoda, anak buah kapal (ABK), agen kapal, dan penumpang yang selamat.

Namun, ia belum memerinci hasil pemanggilan itu sebab prosesnya masih terus berjalan.

Toni juga belum mengungkap ancaman pidana atau hukuman penjara terhadap pihak yang terbukti melakukan kelalaian atas peristiwa itu.

"(Nakhoda KMP Yunicee) selamat, ini kita lagi diskusi karena sampai sekarang ini dari agen juga baru laporan makanya datanya (kita lengkapi)," tuturnya.

Pencarian masih berlanjut

Sementara itu, proses pencarian penumpang KMP Yunicee masih terus dilakukan.

Hingga Kamis (1/7/2021) malam, Basarnas Bali menyebut korban meninggal akibat tragedi itu berjumlah tujuh orang.

Sebanyak 51 penumpang selamat dan 18 orang masih dicari.

"Verifikasi dan validasi data bersama Basarnas, Operator Kapal, ASDP, Polairud, Polres Jembrana, TNI AL dan BPTD. Dalam pembahasan itu didapatkan jumlah POB yang berada di KMP Yunicee sebanyak 76 orang," kata Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (2/7/2021).

Sebanyak 76 orang yang diduga berada di KMP Yunicee itu terdiri dari 60 orang penumpang dan 16 ABK.


Jumlah itu berdasarkan perhitungan data manifes dan jumlah korban yang selamat. Sebagian penumpang diselamatkan nelayan dan kapal lain yang berada di lokasi.

Sementara untuk titik lokasi KMP Yunicee, KRI Rigel 933 menemukan titik di dasar laut yang diduga kapal tersebut. Kapal itu diduga berada di kedalaman 72-78 meter, sekitar 1,65 mil dari Pelabuhan Gilimanuk.

"Berharap penemuan ini menjadi titik terang untuk upaya pencarian hari selanjutnya," kata dia.

Tim gabungan yang terdiri dari TNI AL, Basarnas, dan Polri, mengerahkan 13 alutsista dalam proses pencarian.

Di antaranya Heli Bell Polairud Mabes Polri, KRI Rigel 933, KRI Soputan 923, KN SAR Permadi Surabaya, KMP ASDP Indonesia Ferry, dan Rib 01 SAR Gilimanuk.

Rib 04 Pos SAR Buleleng, Rib 01 Pos SAR Banyuwangi, Speedboat Dit Polairud Polda Bali, Speedboat Polair Polres Jembrana, Speedboat KPLP Gilimanuk, Rubber Boat Pos AL Gilimanuk, Rubber Boat Pol Air Polres Jembrana.

Area pencarian seluas 23,85 Nm2 di seputaran diduga kapal tenggelam dan terbagi dalam 8 pemetaan. Lebih dari 217 personil dari tim SAR gabungan terlibat dalam operasi itu.

"Kami juga berharap bantuan masyarakat sekitar apa bila menemukan tanda-tanda keberadaan korban agar segera memberikan laporan, karena langkah tersebut sangat membantu kami," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/02/095256878/telusuri-dugaan-kelalaian-polisi-periksa-nakhoda-hingga-abk-kmp-yunicee

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke