Salin Artikel

Cerita Belasan TKA China dari Jakarta ke Lebak untuk Minta Vaksin, Ditolak karena Tak Punya KTP

Mereka adalah pekerja di perusahaan kaca di daerah Juanda, Jakarta.

Belasan TKA itu menempuh perjalanan selama dua jam dengan kendaraan pribai untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Namun mereka tak bisa menerima vaksin karena tak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Dari pantauan Kompas.com, belasan TKA asl China yang datang ke Lebak didominasi oleh pria dan mereka berkumpul di halaman Klinik Polres Lebak.

Saaat petugas kepolisian meminta KTP domisili, mereka tak bisa menujukkannya.

"Ya, saya tahu, tetapi sudah tidak ada pelayanannya hari ini. Kalau mau besok saja datang. Dan bapak-bapak juga kan tidak ada KTP domisili mana. Jadi , kami juga tidak bisa melakukan vaksinasi," ujar seorang polisi kepada para TKA itu dikutip dari Tribun Banten.

Sempat terjadi perdebatan antara pihak TKA dan petugas kepolisian setempat di lokasi tersebut.

Sebab, para TKA itu mengaku datang agar bisa mengikuti vaksinasi di lokasi itu sebagaimana arahan dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Selain itu, mereka juga telah menujukkan paspor dan surat perusahaan ke petugas yang berjaga.

Namun, petugas yang berjaga tetap menolak.

Dibantu penerjemah yang bernama Handi, mereka bercerita jika mendapatkan informasi vaskinasi di Rangkasbitung melayani TKA dengan syarat menunjukkan paspor.

"Dapat pesan dari bosnya, ini lokasi vaksin bisa untuk TKA, dikasih alamatnya hingga foto tempatnya. Pas saya lihat, loh ini jauh sekali di Rangkasbitung, perjalanan dua jam dari Jakarta," kata Handi kepada wartawan di Klinik Polres Lebak, Rangkasbitung, Senin.

Handi mengaku sudah menjelaskan jika lokasi vaksin yang dimaksud cukup jauh. Tapi mereka tetap bersikukuh untuk ke lokasi.

"Jadi, mereka ini mendapatkan pesan dari sana, mulai waktu pelaksanaannya dan tempat lokasinya persis sama dengan yang ada di pesan tersebut," ujarnya.

Selain itu, atasan tempat mereka bekerja juga mengarahkan hal yang sama.

Handi mengatakan ia pernah membawa tiga orang yang ditunjuk perusahaan tersebut untuk divaksin di Rangkasbitung.

Setelah 3 orang tersebut, dipastikan ada banyak pekerja di perusahaan yang sama datang dengan tujuan yang sama yakni mendapatkan vaksin.

"Perusahaannya karyawannya ratusan, bisa jadi pada ke sini, karena info dari bosnya di sini bisa vaksin, hanya bawa paspor saja," kata Handi.

"Semua cara sudah dilakukan untuk mendaftar, akan tetapi masih tetap belum bisa karena mereka orang asing semua," jelas dia.

Karena ditolak, Handi dan rombongannya pun kembali ke Jakarta.

Harus memiliki KTP

Sementara itu saat dikonfirmasi, Juru Bicara Satgas Covid-19 Lebak dokter Firman Rahmatullah mengatakan salah satu syarat untuk mendapatkan vaksin adalah harus menunjukkan KTP.

Jika tak memiliki KTP, maka mereka tidak bisa menerima vaksin.

Ia juga menjelaskan ada beberapa pekerja di perusahaan asing yang datang ke Rangkasbitung. Namun ia menegaskan bahwa mereka bisa adalah WNI yang memiliki KTP.

"Tadi juga ada dari perusahaan asing, sudah punya KTP domisili Tangerang, kita proses," kata dia.

"Kalau tidak ada KTP, kan tidak boleh divaksin, itu persyaratan yang mutlak. Jadi, acuan kami ke sana saja. Kalau tidak ada, ya mohon maaf," tuturnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin | Editor : Abba Gabrillin), Tribun Banten.com

https://regional.kompas.com/read/2021/06/29/132000878/cerita-belasan-tka-china-dari-jakarta-ke-lebak-untuk-minta-vaksin-ditolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke