Salin Artikel

PPKM Dianggap Tak Optimal, dalam Sepekan 36 Warga Purbalingga Meninggal karena Covid-19

Sementara jumlah pasien meninggal dalam sepekan mencapai 36 orang. Artinya setiap hari ada sedikitnya enam orang meninggal karena Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono mengatakan, lonjakan ini terjadi akibat program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak dilakukan optimal.

Terbukti, sejak pencanangan PPKM Senin (21/6/2021) lalu, masih ada 1.167 kasus aktif di Purbalingga.

“PPKM belum optimal, masyarakat masih leluasa beraktivitas dengan prokes yang kurang proper,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Hanung menuturkan, sebanyak 189 orang dirawat di rumah sakit, sementara 978 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Klaster penularan yang menyumbang angka pertumbuhan Covid-19 terbanyak adalah klaster keluarga.

Klaster ini dipicu oleh acara hajatan, kunjungan keluarga hingga mobilitas ke luar kota.

Klaster perkantoran dan fasilitas kesehatan, kata Hanung, juga turut andil menyumbang laju penularan.


Selain itu ada klaster ibadah baik di masjid maupun gereja, serta klaster pendidikan yang dipicu oleh acara perpisahan kelulusan.

Sementara untuk bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 adalah 65 persen.

Diprediksi, angka ini akan terus naik jika makin banyak orang dengan penyakit bawaan (komorbid) terpapar klaster yang ada.

“Pemerintah sudah membuka gedung bekas SMPN 3 Purbalingga untuk ruang isolasi darurat, saat ini sudah terisi 22 pasien,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/28/171003078/ppkm-dianggap-tak-optimal-dalam-sepekan-36-warga-purbalingga-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke