Padahal pemerintah kabupaten (Pemkab) telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Senin (21/6/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono mengatakan, kasus aktif di Purbalingga menembus angka 1.167.
Sebanyak 189 orang dirawat di rumah sakit, sementara 978 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.
“PPKM belum optimal, masyarakat masih leluasa beraktivitas dengan prokes yang kurang proper,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/6/2021).
Hanung mengungkapkan, klaster penularan terbesar yang menyumbang angka pertumbuhan Covid-19 adalah klaster keluarga.
Klaster ini dipicu oleh acara hajatan, kunjungan keluarga hingga mobilitas ke luar kota.
Klaster perkantoran dan fasilitas kesehatan, kata Hanung, juga turut andil menyumbang laju penularan.
Selain itu ada klaster ibadah baik di masjid maupun gereja, serta klaster pendidikan yang dipicu oleh acara perpisahan kelulusan.
Sementara untuk bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 adalah 65 persen.
Diprediksi, angka ini akan terus naik jika makin banyak orang dengan penyakit bawaan (komorbid) terpapar klaster yang ada.
“Pemerintah sudah membuka gedung bekas SMPN 3 Purbalingga untuk ruang isolasi darurat, saat ini sudah terisi 22 pasien,” sebutnya.
https://regional.kompas.com/read/2021/06/28/124032978/ppkm-dianggap-tak-optimal-lebih-dari-100-warga-purbalingga-terpapar-covid