Salin Artikel

Ratusan ODGJ di Makassar Cepat Sembuh dari Covid-19, Dokter: Tak Pikirkan Penyakit dan Bahagia

MAKASSAR, KOMPAS.com – Direktur Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar Arman Bausat mengungkapkan, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang terpapar Covid-19 cepat sembuh karena tidak pusing dengan penyakitnya.

Dia mengungkapkan, pada Desember 2020 hingga Januari 2021 sebanyak 170 ODGJ di RS Jiwa Dadi terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun, 170 ODGJ tersebut dalam status orang tanpa gejala (OTG).

“Saat didiagnosis mereka kami periksa dengan PCR, terus OTG, sembuh sendiri. Umumnya 98 persen mereka adalah OTG, hanya 2 persen saja yang keluhan ringan sampai sedang. Tidak ada satupun pasien kami yang masuk ICU, apalagi meninggal. Ada yang seminggu sudah negatif, ada yang dua minggu. Bahkan ada yang sampai sebulan baru negatif, tapi pada umumnya mereka tidak bergejala,” ungkapnya, Kamis (24/6/2021).

Dari pengalaman menangani 170 ODGJ menjadi pasien Covid-19, Arman berkesimpulan bahwa mereka cepat sembuh dari Covid-19 karena tidak pusing dengan penyakitnya dan terus bahagia.

Berbeda dengan pasien non ODGJ, jika sakit rata-rata bergejala dan masuk rumah sakit bergejala batuk, sesak, masuk ICU, bahkan ada yang meninggal.

“Jadi itu hari, kami ambil kesimpulan saja tanpa penelitian. Ternyata pasien ODGJ kok bisa semuanya sembuh, tidak ada yang masuk ICU. Kenapa yang pasien non ODGJ bergejala dan bahkan parah, sedangkan satu sisi pasien ODGJ tidak bergejala. Kalaupun ada gejala ringan dan sembuh sendiri. Akhirnya kami mengambil kesimpulan, kalau faktor psikis menentukan sekali pikiran. Mungkin pasien ODGJ ini tidak memikirkan penyakit dia Covid dia. Mereka kan sudah orang gangguan jiwa, jadi tidak pusing jadi hilang sendiri Covid-19,” jelasnya.

Arman Bausat menungkapkan, jika pada Desember 2020-Januari 2021 sebanyak 170 ODGJ terkonfirmasi positif dari total 300 ODGJ yang dirawat di RS Jiwa Dadi.

Bahkan saat itu, RS Jiwa Dadi pun langsung lockdown selama beberapa bulan hingga seluruh pasien ODGJ sembuh dari Covid-19.

“Desember itu awal Covid kami merawat pasien pada April 2020. pada waktu itu kami merawat pasien Covid-19 ODGJ, kami lakukan lockdown. Semua pengunjung dan keluarga ODGJ itu kami larang berkunjung atau bertamu untuk mengantisipasi penyebaran Covid di pasien ODGJ kami,” tuturnya.

Arman Bausat menceritakan dari April sampai Oktober 2020 pasien ODGJ masih aman dari Covid-19 dan belum ada yang terpapar.

Pada November 2020, pihaknya agak lalai karena melihat kondisi pada Oktober, September hingga November tidak ada kasus.

Kemudian dia pun mulai membuka kunjungan keluarga untuk melihat pasien ODGJ yang sedang dirawat di RS Jiwa Dadi.

“Sudah, di situ mulai Desember mulai ada dan terus bertambah. Karena mulai ada, makanya kami melakukan screening total pasien ODGJ dengan swab PCR. Ternyata awalnya cuma 50 orang, kemudian bertambah jadi 90 orang, terus bertambah lagi jadi 120 orang, sampai total 170 orang. Pasien ODGJ yang positif kami lakukan isolasi di ruangannya sendiri, jadi ya di situ saja, tidak ke mana-mana. Tapi kita pisahkan yang negatif juga,” terangnya.

Arman Bausat menambahkan, setelah ODGJ telah lama tidak ada lagi positif Covid-19 langsung dijadwalkan vaksinasi.

Dari total 300-an ODGJ, sebanyak 270 ODGJ yang telah divaksinasi.

Sedangkan sisanya yang belum divaksin, karena tidak memenuhi syarat vaksin seperti ada penyakit komorbid.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/24/171941278/ratusan-odgj-di-makassar-cepat-sembuh-dari-covid-19-dokter-tak-pikirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke