Salin Artikel

Sempat Viral, BKSDA Benarkan Ada Buaya di Bantaran Sungai di Lamongan

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sejak dua pekan lalu, warga Desa Parengan yang terletak di Kecamatan Maduran, Lamongan, dihebohkan oleh penampakan buaya yang terlihat di bantaran sungai desa setempat.

Warga sempat mendokumentasikan penampakan buaya di sungai yang termasuk aliran Bengawan Solo tersebut, yang kemudian diunggah di grup media sosial.

Menanggapi kejadian tersebut, tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur akhirnya melakukan pengecekan di lokasi pada akhir pekan kemarin.

Dari penelusuran yang dilakukan, tim menemukan tanda-tanda kuat jika buaya tersebut memang ada di bantaran sungai Desa Parengan.

"Iya, memang benar ada. Kemarin kami ke sana itu agak siangan, sementara warga mengatakan buaya itu muncul pas paginya. Kemudian kami lakukan penelusuran dan ada tanda-tanda itu (adanya buaya)," ujar Kepala Resor Konservasi Wilayah (RKW) Gresik X BKSDA Jawa Timur Agus Ariyanto saat dikonfirmasi, Rabu (23/6/2021).

Agus menuturkan, dirinya bersama tim dari RKW 10 Gresik-Lamongan BKSDA Jawa Timur mendatangi Desa Parengan pada Sabtu (19/6/2021).

Dalam kesempatan ini, mereka sempat melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Parengan Slamet Rosyidin dan Sekretaris Desa Agus Prasetiyo.

Usai berkoordinasi, mereka kemudian melakukan survei lokasi di bantaran sungai desa setempat, tempat di mana buaya tersebut diperkirakan muncul dan diketahui oleh warga.

Dengan kemunculan buaya jenis muara tersebut, sempat direkam oleh salah seorang warga dan itu kemudian diunggah di media sosial.

"Dari survei yang kami lakukan, terdapat empat titik yang menjadi lokasi kemunculan buaya dengan masing-masing jarak 200-250 meter," ucap Agus.

Tidak hanya dua ekor sesuai perkiraan warga yang sempat melihat penampakan buaya tersebut sebelumnya, tim BKSDA Jawa Timur memperkirakan setidaknya ada sekitar empat ekor buaya jenis muara.

Satu ekor berukuran besar, dan tiga lainnya berukuran sedang.


"Dari penuturan warga, satu berukuran besar. Sementara tiga ekor lainnya masih berukuran kecil, sekitar 1,5 meter hingga 2 meter," kata Agus.

Agus menghimbau kepada masyarakat desa setempat, khususnya warga yang tinggal di dekat bantaran sungai untuk waspada dan lebih berhati-hati.

Terlebih jarak antara bantaran sungai dengan pemukiman warga terbilang sangat dekat, sekitar 5 meter.

"Kami juga sudah meminta kepada perangkat desa untuk membantu menyosialisasikan hal ini, supaya warga lebih berhati-hati dan waspada," tutur Agus.

Beberapa aktivitas warga di bantaran sungai yang sempat dijumpai oleh tim dari BKSDA Jawa Timur pada saat survei lokasi di antaranya, memancing dan mencuci kain tenun sebagai proses pewarnaan.

Tidak jauh dari bantaran sungai, terdapat sekitar 40 orang yang menjalankan usaha (home industri) kain maupun sarung tenun, dengan mereka biasa mencuci kain atau sarung tenun hasil produksi di sungai.

Sebelumnya, sebuah video penampakan seekor buaya di pinggir sungai sempat viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah di akun instagram @beritalamongan, dengan keterangan video diambil di lokasi aliran Sungai Bengawan Solo yang ada di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Lamongan.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/23/160228578/sempat-viral-bksda-benarkan-ada-buaya-di-bantaran-sungai-di-lamongan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke