Sleman dan Bantul Masuk Zona Merah Covid-19

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta zona merah atau zona resiko paparan tinggi yakni di Kabupaten Sleman dan Bantul. Sedangkan Kabupaten Kulon Progo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta masuk zona oranye atau zona resiko penularan sedang.

Kepala Bagian Humas dan Humas Protokol, Ditya Nanaryo Aji mengatakan penentuan zona dibagi menjadi dua, pertama adalah zonasi resiko berdasarkan wilayah kabupaten atau kota. Kedua, adalah zonasi RT dengan indikator jumlah rumah.

"Berdasarkan zonasi resiko berdasarkan wilayah, 2 kabupaten masuk zona merah yakni Bantul dan Sleman. Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo dan Bantul masuk zona oranye atau zona resiko sedang," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (22/6/2021).

Sementara itu, hari ini Dinas Kesehatan (dinkes) DIY mencatat adanya penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 675 kasus positif, sehingga total kasus terkonfirmasi positif di DIY mencapai 53.978.

"Hari ini tercatat sebanyak 675 kasus, sehingga total kasus 53.978," kata dia.

Distribusi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebar di Kota Yogyakarta 76 kasus; Kabupaten Bantul 162 kasus; Kabupaten Kulon Progo 122 kasus; Gunungkidul 116 kasus; Kabupaten Sleman 199 kasus.

"Penambahan kasus sembuh hari ini sebanyak 260 kasus. Total kasus sembuh di DIY menjadi 46.113," ujarnya.

Sebelumnya, belum ada sepekan kasus Covid-19 di DIY pecah rekor, pada Sabtu (19/6/2021) kasus Covid-19 harian di DIY kembali melonjak sebanyak 638.

Angka ini tercatat sebagai kasus harian terbanyak selama pandemi.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 638 kasus.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19  di DIY sebanyak 638 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi  51.976 kasus," katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/6/2021).

Ia merinci, distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 82 kasus.

Kabupaten Bantul 198 kasus, Kabupaten Kulon Progo 40 kasus, Kabupaten Gunungkidul 110 kasus, Kabupaten Sleman 208 kasus.