Di Tengah Lonjakan Covid-19, Bali Siap Sambut Turis Asing Juli 2021

BALI, KOMPAS.com - Pintu pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) direncanakan akan dibuka pada Juli 2021 mendatang.

Meski saat ini sedang terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia, termasuk Bali, Dinas Pariwisata Provinsi tetap berharap tak ada yang berubah dari rencana itu.

"Harapan saya tentunya bisa Juli (2021) akhir, itu juga sejalan dengan kasus (positif) Covid-19 agar terus menurun," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, saat dihubungi, Selasa (22/6/2021).

Astawa menuturkan, seluruh pelaku industri pariwisata hingga masyarakat di Bali sudah sangat siap menyambut wisman.

Indikator kesiapan itu, lanjut dia, adalah tingginya jumlah vaksinasi Covid-19. Pelaku industri pariwisata juga merupakan salah satu prioritas pemerintah.

Hingga Senin (21/6/2021) kemarin, warga Bali yang telah memperoleh vaksin 1 sebanyak 1.908.062 orang dan vaksin 2 sebanyak 706.142 orang.

Total vaksin yang terdistribusi sebanyak 3.073.990 dosis dengan sisa stok vaksin sebanyak 459.786 dosis.

"Makanya kami berharap dalam satu bulan ini (kasus Covid-19) bisa kembali lagi aman, sehingga Juli bisa dibuka, kami sudah siap," kata dia.

Selain itu, indikator lain kesiapan Bali untuk menyambut wisman bisa dilihat dari produk pariwisata di Bali yang sudah mengantongi sertifikasi cleanliness, health, safety, dan environment sustainability (CHSE).

Tidak hanya hotel dan restoran, sertifikasi CHSE juga sudah dikantongi oleh hampir semua destinasi tujuan wisata, pusat-pusat belanja, hingga Bandara.

Astawa menuturkan, masyarakat Bali memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan di berbagai kegiatan.

"Tapi, tetap kalau masalah pembukaan pariwisata internasional itu kan memang bukan kami yang menentukan, melainkan adalah pusat. Kami hanya bisa berharap," tutur dia.

Kasus Covid-19 di Bali per Senin (21/6/2021) kemarin, kasus secara kumulatif, positif  48.436 orang.

Sebanyak 46.166 orang (95,31 persen) dinyatakan sembuh, 1.536 orang (3,17 persen) meninggal dunia, dan kasus aktif menjadi 734 orang (1,52 persen).