Salin Artikel

Mati Mendadak, 1,5 Ton Ikan Nila di Waduk Gajah Mungkur Dikubur, Pemilik Rugi Puluhan Juta Rupiah

Ribuan ikan yang mati itu adalah milik empat kelompok dengan kerugian mencapai Rp 40 juta.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pembudidaya Ikan Nila Kencana di Karamba WGM, Sugiyanto yang dihubungi Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Ia menjelaskan kebanyakan ikan yang mati berada di karamba dengan posisi padat populasi.

“Rata-rata ikan mati malah yang siap panen,” jelas Sugiyanto.

Walapun ikan yang mati sudah siap panen, para petani memilih mengubur ribuan ikan tersebut dan tak menjualnya ke pasar.

“Ikan mati itu tidak kami jual. Tapi kami kubur,” kata Sugiyanto.

Sementara itu pasca-hujan lebat, kondisi air di Waduk Gajah Mungkir keruh dan kadar oksigen di ar berkurang.

Namun untuk tahun ini, belum sampai ke bulan tersebut, banyak ikan yang mengalami kematian.

Menurutnya sebelum terjadi pergantian musim, petani sudah mengantisipasi dengan penjarangan atau mengurangi populasi ikan di karamba dari 2.000 ekor menjadi 1.000 ekor.

Namun ketika para petani belum sempat penjarangan, mereka sudah diterjang musibah matinya ribuan ekor ikan pasca hujan lebat.

Saat ini, sisa ikan yang berada di keramba tetap dibiarkan berkembang. Petani tak berani memanennnya lebih awal karena selama pandemi, pasaran ikan nila sepi.

Namun petani tambak memilih mengurangi populasi ikan, salah satunya dengan cara tidak memberi makan dalam waktu tujuh hari.

Hal itu dilakukan karena saat mencerna makanan, ikan membutuhkan banyak oksigen di dalam air.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor : Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/22/111500178/mati-mendadak-1-5-ton-ikan-nila-di-waduk-gajah-mungkur-dikubur-pemilik-rugi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke