Salin Artikel

Satu Kampung di Purwakarta "Lockdown", Hasil Tes Dikirim Pakai Amplop

Camat Kiarapedes Diaudin mengatakan, hasil tes swab PCR warga Pasirmuncang sudah diketahui pada Jumat (18/6/2021).

"Hari Jumat kemarin berdasarkan informasi dari Kapus (Kepala Puskesmas) dari 26 yang PCR itu, ada 23 yang positif," ujar Diaudin kepada Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Diaudin mengatakan, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kiarapedes langsung melakukan rapat koordinsi dengan pihak Desa Pusakamulya dan pihak terkait.

Penyampaian hasil tes kepada 23 warga akan diberikan kepada masing-masing melalui amplop.

Sebanyak 23 orang itu diminta tetap melakukan isolasi mandiri.

Mengenai kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan pokok hingga popok bayi, akan dibantu oleh Satuan Tugas (Satgas) Kecamatan Kiarapedes.

"Kami dari kecamatan mem-back up kebutuhan mereka yang menjalani isolasi," kata dia.

Diaudin menceritakan, sekitar sepekan lalu, warga Pasirmuncang mengalami demam dan hilang daya penciuman.

Menurut informasi dari bidan desa dan perawat yang praktik di desa itu, ada warga yang habis mengahadiri hajatan di wilayah Kuningan, Jawa Barat.

"Petugas kesehatan kemudian melakukan tes swab antigen. Hasilnya, 26 warga reaktif. Kemudian dilakukan tes swab PCR," ujar Diaudin.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, sambil menunggu hasil tes swab PCR, satgas setempat mengambil kebijakan untuk menerapkan lockdown atau mengisolasi kampung tersebut.

"Isolasi mandiri dengan pengawasan yang cukup ketat untuk akses keluar masuk, karena di situ ada satu destinasi wisata," ujar Anne pada Selasa lalu.

Kampung tersebut dekat dengan destinasi wisata Ujung Aspal. Untuk itu, tempat wisata Ujung Aspal juga ditutup untuk sementara.

"Orang luar dari kampung tidak bisa masuk dulu," kata Anne.


Imbauan untuk warga

Camat Kiarapedes Diaudin mengatakan, dengan melonjaknya kasus Covid-19, terutama di Desa Pusakamulya, ia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan. Kami mengimbau untuk dilaksanakan warga," ujar dia.

Ia pun mengimbau agar para kontestan pemilihan kepala desa serentak beserta tim suksesnya tidak melakukan pertemuan tatap muka.

Hal ini untuk mencegah munculnya klaster penularan baru.

"Kami juga mengimbau kontestan calon kepala desa dan relawannya tidak lagi ada kontak tatap muka, kampanye tatap muka, selama pandemi berlangsung," kata Diaudin.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/21/160208478/satu-kampung-di-purwakarta-lockdown-hasil-tes-dikirim-pakai-amplop

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke