Salin Artikel

Viral, Video Warga Karantina BPWS Bangkalan Berorasi, Desak Petugas Tanda Tangan dan Mengancam Pulang

Video berdurasi sekitar 7 menit ini salah satunya diunggah di grup Kabar Bangkalan oleh akun Rohim Basten pada Sabtu (19/6/2021) sore.

Dalam video tersebut terlihat seorang pria mengenakan kopiah berwarna putih dan memakai sarung berteriak lantang di hadapan beberapa warga karantina lainnya.

Tampak terlihat pula aparat berpakaian TNI, hingga petugas yang mengenakan Alat Perlindungan Diri (APD).

Bacakan tuntutan

Dalam video tampak, pria itu seolah-olah menjadi koordinator dan membacakan tuntutan yang telah ditulis pada secarik kertas.

“Kami warga karantina di gedung BPWS mempunyai sepuluh tuntutan,” teriaknya di awal orasi.

Tuntutan pertama, air yang tidak pernah mengalir di toilet atas arah utara. Kedua, tempat suci untuk melaksanakan shalat berjamaah tidak tersedia.

Gemuruh suara dukungan dari warga lainnya juga terdengar saat di pria bersarung itu membacakan tuntutan.

Di poin ketiga, dia meminta agar kendaraan bermotor yang ada di Surabaya dibawa ke tempat karantina agar tidak rusak.

Keempat, pendingin ruangan di lantai 2 sisi utara tidak menyala.

Kelima, dia mempertanyakan bagaimana prosedur dan hak-hak warga yang dikarantina berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sedangkan poin ketujuh, dia menanyakan kapan hasil tes swab PCR dan rapid antigen bisa keluar sehingga diketahui warga karantina.

Kedelapan, dia meminta adanya edukasi tentang tahapan karantina.

Kesembilan, dia meminta santunan penuh untuk keluarga di rumah mengingat mereka merupakan tulang punggung keluarga.

Terakhir, warga karantina meminta disiapkan pakaian layak serta kebutuhan kesehatan wanita seperti pembalut dan lain-lain, mengingat saat terjadi penyekatan secara tiba-tiba dan tidak ada persiapan dari warga karantina.

Minta petugas tanda tangan

Setelah membacakan tuntutan, pria itu meminta agar petugas yang menjadi penanggung jawab karantina BPWS untuk menandatangani surat tersebut.

Pria tersebut tidak menginginkan petugas keamanan yang maju ke depan, sebab dia menganggap bahwa TNI adalah sahabat.

"Jangan Bapak TNI, karena TNI adalah sahabat kami, bapak TNI adalah yang kita cinta. Monggo bapak ibu yang cantik dan ganteng," ucap pria itu.

Di sela-sela video tersebut pria itu juga menyampaikan informasi tambahan yang menjadi temuannya selama berada di lokasi Karantina BPWS Bangkalan.

Dia mengatakan, jumlah penghuni rumah karantina di bekas kantor BPWS Surabaya lebih dari 100 orang, dan beberapa di antaranya warga berusia lanjut, dengan jumlah kamar mandi sebanyak 4 ruang.

Pria itu menyebutkan bahwa WC dijadikan kamar mandi.

Dia juga mengatakan tidak akan mau dites PCR jika hasil tes pertama saat penyekatan belum keluar.

“Petugas juga memaksa warga karantina untuk didata ulang karena data sebelumnya dikatakan telah ketlisut (hilang),” tuturnya.

Mengancam pulang

Ia menambahkan, alangkah baiknya apabila warga karantina yang berasal dari luar kabupaten untuk dikembalikan ke daerah asalnya.

"Kami meminta ada tanggapan dari pihak terkait, 1 x 24 jam selambat-lambatnya 2 x 24 jam. Kami akan tertib tetapi apabila 10 tuntutan kami dalam 2 x 24 jam tidak ada respons, kami pulang,” tegasnya.

Terakhir, permintaannya ialah memohon kepala daerah atau DPRD menjenguk warganya yang dikarantina.

Video itu dibenarkan oleh Retno, salah seorang petugas tenaga kesehatan yang kerap berjaga di lokasi karantina dan sempat menjadi penanggung jawab di tempat karantina tersebut.

"Iya katanya, tapi saya pas nggak ada di sana, saya sekarang banyak off, ditugaskan hal lain, di sana soalnya sudah di handle Pemprov," jawab dia melalui pesan WhatsApp, Minggu (20/6/2021).

https://regional.kompas.com/read/2021/06/21/064941878/viral-video-warga-karantina-bpws-bangkalan-berorasi-desak-petugas-tanda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke