Salin Artikel

Kurang dari 5 Menit, Komplotan Ini Gasak 46 Laptop Senilai Rp 250 Juta

Di tangan pencuri terlatih, membuka pintu jenis itu hanya butuh waktu hitungan detik, tanpa menimbulkan suara mencurigakan dan tidak menyisakan kerusakan berarti.

Kapolsek Kepanjenkidul dari jajaran Polres Blitar Kota Kompol Agus Fauzi mengatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, kawanan pencuri dapat membuka pintu dalam waktu sangat cepat tanpa meninggalkan kerusakan berarti.

"Jadi mereka punya alat, pertama, untuk mencongkel rolling door agar sedikit merenggang. Setelah direnggangkan, mereka punya alat khusus seperti kawat yang ujungnya bengkok sehingga bisa digunakan untuk mengait piranti pengunci sehingga dan penguncian lepas," ujar Agus kepada Kompas.com, Kamis.

Bukan hanya cepat, tambah Agus, proses membuka pintu rolling door juga tidak menimbulkan suara keras yang dapat membuat orang curiga.

Agus mengatakan, berdasarkan kamera pengawas CCTV yang merekam aksi, keseluruhan proses pencurian 46 unit laptop senilai Rp 250 juta itu hanya memakan waktu kurang dari 5 menit.

Waktu yang dibutuhkan tiga orang pencuri yang bertugas mengambil laptop, ujarnya, sekitar 3 menit lebih sedikit.

Sisanya, ujar Agus, adalah waktu bagi mereka melakukan pengamatan sebentar sebelum beraks, dan membuka pintu toko.

Karena itu, Agus merasa perlu mengingatkan masyarakat yang menggunakan pintu berjenis rolling door untuk memberikan pengamanan ganda dengan memasang kunci tambahan.

"Jadi menurut kami, warga masyarakat perlu mempertimbangkan untuk memberikan kunci tambahan, misalnya gembok. Bisa dikombinasikan dengan rantai," ujarnya.

Menurut Agus, kawanan pencuri yang melakukan pencurian laptop di toko komputer Indo Jaya itu merupakan spesialis pembobol toko.

Diduga, mereka adalah kawanan pencuri profesional satu jaringan dengan komplotan pencuri yang beberapa waktu lalu menyasar toko ponsel di wilayah hukum Polres Blitar Kota.

"Cara membobol pintu sama, rapi dan cepat. Kemudian, mereka juga tahu persis cara membuka etalase dengan cepat dan tanpa merusak," katanya.

Agus menduga komplotan pencuri tersebut adalah jaringan pencuri yang menjalankan operasinya lintas daerah.

"Saya kira ini sindikat pencuri, jaringan yang sama dengan pencuri konter handphone di Srengat beberapa waktu lalu," ujarnya merujuk pada peristiwa pembobolan sebuah toko ponsel pada Maret lalu.

Menurutnya, pembobolan toko ponsel di Kecamatan Srengat itu juga berlangsung kilat tanpa meninggalkan kerusakan berarti pada pintu dan etalase.

Selain itu, kesamaan juga ada pada ketidakpedulian mereka pada keberadaan kamera pengawas CCTV.

Hingga kini, polisi belum berhasil menangkap anggota komplotan pencuri tersebut.

Peristiwa pembobolan toko komputer itu berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB sebelum subuh, berdasarkan petunjuk waktu kejadian pada rekaman CCTV.

Ketika pencurian berlangsung, salah satu pegawai toko berada di lantai dua bangunan toko dan masih terlelap tidur.

Franky (20), pegawai tersebut, mengatakan, sekitar pukul 05.00 WIB, dirinya bangun tidur dan turun ke lantai satu tempat di mana barang-barang dagangan toko dipajang.

Namun dia kaget saat menyadari bahwa pintu toko dalam keadaan sedikit terbuka.

Setelah itu, baru Franky dapat menyadari lebih jauh bahwa beberapa etalase tempat memajang laptop dalam posisi terbuka atau kacanya tergeletak di lantai toko.

"Baru saya sadar, laptop-laptop sudah tidak ada semua di etalase," ujarnya saat ditemui Kompas.com di tempat kejadian.

Franky mengaku tidak mendengar suara apa pun saat tidur. Padahal, jarak antara terjadinya pencurian dengan waktu dia bangun kurang dari satu jam.

Menyadari apa yang terjadi, Franky segera menghubungi pemilik toko, Ririn Indriani.

Diberitakan sebelumnya, kawanan pencuri berhasil menggondol 46 laptop senilai sekitar Rp 250 juta dari toko komputer Indo Jaya di Jalan Semeru, Kota Blitar. 

https://regional.kompas.com/read/2021/06/17/204733878/kurang-dari-5-menit-komplotan-ini-gasak-46-laptop-senilai-rp-250-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke