Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kronologi Mertua Bacok Menantu | Pasien ODGJ Bukan Abrip Asep yang Hilang di Aceh

Kejadian tersebut berawal saat pelaku pulang dan melihat rumah dalam kondisi berantakan. Akibat kejadian tersebut, bahu sebelah kiri korban terluka.

Sementara itu di Lampung, berdasarkan hasil tes DNA, pasien rumah sakit jiwa di aceh bukan Ajun Brigadir Asep, seorang polisi yang hilang saat Tsunami Aceh pada tahun 2004.

Ada tiga orang yang diambil sampel untuk dijadikan pembanding kecocokan DNA dari garis keturunan. Tiga orang itu adalah Sayiful (adik kandung Asep), Mahyudin (kakak kandung Asep), dan Wahab (paman Ase).

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Sagu Raya, Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan pada Kamis (10/6/2021).

Korban meninggal tiga hari setelah kejadian tepatnya Minggu (13/6/2021).

Lia Pratiwi (42) ibu korban mengatakan saat mediasi, pemilik anjing bukannya bertanggung jawab. Namu malh menantangnya jika kasus tersebut ingin dibawa ke jalur hukum.

"Pada Jumat (11/6/2021) sekitar jam 12 kami datangi pemilik anjing untuk nanya, apa itikad baiknya. Setelah dijumpain, dimediasi, mereka malah seperti tak terima. Suaminya bilang, jalur hukum pun kami layani kelen. Di manapun kami terima tantangan kalian, bahkan Wali Kota," kata Lia saat ditemui di rumahnya, Selasa (15/6/2021) siang.

Akibatnya, korban mengalami luka pada bahu sebelah kiri.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, kejadian berawal saat pelaku baru pulang ke rumah melihat rumahnya dalam keadaan berantakan.

Kesal, pelaku lantas megambil parang dari kamarnya dan langsung menunju kamar menantunya.

Saat itu korban tak ada di dalam kamar. Pelaku lantas mencari ke belakang rumah dan melihat Laurensius sedang sibuk mengisi tuak (minuman tradisional) ke dalam jeriken penampung untuk dijual.

Beruntung, saat itu korban sempat menghindar dan hanya terkena bagian bahu. Karena ketakutan, Laurensius lantas langsung lari keluar dari pondok meminta tolong kepada warga.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan kecurigaan berawal saat petugas mengetahui Neson mebawa uang ratusan juta rupiah

"Buat apa dia bawa uang sampai Rp 370 juta, jadi informasi yang kami dapat dia mau bertemu dengan kenalannya di Timika, kemungkinan besar itu untuk membeli senjata," katanya, Selasa (16/6/2021).

Ia mengatakan, Neson adalah anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen. Namun, dalam aksinya Neson berada di bawah komando kelompok yang berada di kawasan Ilaga, di bawah pimpinan Numbuk Telenggen.

MR digigit anjing pada Kamis (10/6/2021) saat melintas di depan rumah tetangganya setelah jajan bersama dengan teman-temannya.

Sebelum meninggal, bocah 10 tahun itu sempat mendorong ibunya Lia Pratiwi (42), untuk terus berjuang melaporkan pemilik anjing ke polisi.

Lia kemudian membuat laporan bersama anak dan kuasa hukumnya Oki Adriansyah pada Jumat (11/6/20201) malam.

Ia bercerita kondisi anaknya lemah saat akan membuat laporan ke polsi.

"Jadi anak saya kondisinya itu lemah sekali. Tapi karena kasus ini dia tetap semangat. Di mobil, sebelum sampai Polsek dia tidur aja. Sesampainya di di Polsek dia semangat kali ayok mak, ayok. Saya juga sempat tanya, kita lanjutkan kasus ini dek, dia bilang maju terus mak. Tetap semangat. Karena itu kasus ini harus jalan," kata Lia saat ditemui di rumahnya, Selasa (15/6/2021) siang.

Kepala Sub Bidang Kedokteran Polisi (Kasubiddokpol) Biddokes Polda Lampung, AKBP Legowo Hamijaya mengatakan, tiga orang dari keluarga Asep diambil sampelnya untuk dijadikan pembanding kecocokan DNA dari garis keturunan.

Mereka adalah Syaiful (adik kandung Asep), Mahyudin (kakak kandung Asep), dan Wahab (paman Asep). Pengujian DNA diambil dari sampel air liur dan rambut.

"Dari pemeriksaan pada garis keturunan ayah dan ibu, tidak ada kecocokan. Jadi, berdasarkan uji DNA, pria itu bukan terduga Asep," kata Legowo saat menyerahkan hasil tes DNA, Selasa (15/6/2021).

Legowo memastikan bahwa hasil tes DNA memiliki akurasi yang mencapai 99 persen dan tingkat kesalahan manusia yang sangat minim. Dengan demikian, hasil tes DNA bisa dipastikan akurat.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor : Candra Setia Budi, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/17/055500878/-populer-nusantara-kronologi-mertua-bacok-menantu-pasien-odgj-bukan-abrip

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke