Viral, Video Pengendara Motor Tagih Surat Hasil Swab Petugas Penyekatan Suramadu, Ini Kata Polisi

Dalam video tersebut, seorang pengendara motor yang diberhentikan saat akan melintas di Jembatan Suramadu, meminta petugas juga menunjukkan surat bahwa mereka sudah melakukan swab antigen.

Seorang perempuan pengendara motor bertanya, apakah para petugas juga sudah melakukan swab antigen. Sang petugas menjawab bahwa dia sudah divaksin, tapi belum melakukan tes swab.

"Harusnya petugas di sini swab dulu dong pak. Kalau bapak-bapaknya gak swab, saya kan tidak tahu mana yang kena Covid," kata perempuan pengendara motor tersebut.

Petugas lainnya juga tidak luput dari pertanyaan perempuan pengendara motor, salah satu petugas berpakaian Linmas menjawab bahwa dia sudah menjalani swab, tapi suratnya ada di rumah.

Seperti menolak berdebat panjang dengan perempuan pengendara motor tersebut, petugas lalu mengarahkan perempuan tersebut ke pos utama untuk melakukan tes swab antigen.

Penjelasan Polda

Dikonfirmasi mengenai video viral tersebut, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko menegaskan bahwa semua petugas gabungan di sisi Surabaya maupun Bangkalan di sekitar Jembatan Suramadu sudah menjalani swab antigen rutin sebelum bertugas maupun usai bertugas.

"Petugas yang di pos penyekatan itu semua telah dilakukan swab antigen, sebelum dan sesudah bertugas. Sebelum pulang bertemu dengan keluarganya masing-masing juga wajib dilakukan swab antigen," katanya dikonfirmasi Rabu (16/6/2021).

"Semua yang kita lakukan ini untuk keselamatan masyarakat, bukan untuk hal lain," ujarnya.

Sejak 5 Juni lalu, posko penyekatan di sekitar Jembatan Suramadu sisi Surabaya maupun Bangkalan didirikan untuk menekan penyebaran Covid-19.

Apalagi di Bangkalan, kasus Covid-19 naik drastis, beberapa hari terakhir.

Bahkan per 15 Juni 2021 kemarin, Bangkalan dinyatakan sebagai daerah zona merah penyebaran Covid-19 atau daerah dengan risiko tinggi penularan Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, total kasus Covid-19 di Bangkalan tercatat 2.384 kasus, 1.553 kasus sembuh, 232 pasien meninggal dunia, dan 599 kasus masih ditangani di rumah sakit rujukan.