Salin Artikel

Sambil Menangis, Kakak Wanita Hamil Terkubur di Galian Septic Tank Ceritakan soal Rumah Tangga Adiknya

Dia dan keluarganya sudah meyakini bahwa Siti diduga dibunuh oleh suaminya.

Pasalnya, suami korban hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Ahmad mengaku sudah mencoba menelepon suami korban, namun nomornya sudah tak aktif.

"Kemarin saya coba telepon, tapi nomornya sudah tak aktif lagi. Kami keluarga sudah yakin dia (suami) yang bunuh adik kami," ujar Ahmad saat diwawancarai Kompas.com di rumahnya yang tak jauh dari rumah kontrakan korban di Desa Karya Indah, Jumat (11/6/2021) sore.

Ahmad mengaku tidak menyangka kematian adiknya secara tragis. Apalagi, adiknya sedang hamil enam bulan (sebelumnya ditulis tujuh bulan).

Sebab, dia dan keluarganya mengetahui hubungan korban dengan suaminya baik-baik saja setelah menikah lebih kurang satu tahun.

"Kami semua tidak menyangka. Adik kami dibunuh secara keji," ucap Ahmad.

Suami korban adalah suami kedua, korban sedang hamil 6 bulan

Dia mengatakan, Siti Hamidah dan suaminya mengontrak rumah. Di rumah itu tinggal bersama tiga orang anak dari suami pertama Siti.

Suami yang sekarang adalah suami keduanya. Siti yang dikenal pendiam sedang hamil anak dari suami kedua yang berjalan enam bulan.

"Dia (suami korban) kami kenal baik. Sama anak-anak sambungnya begitu dekat," sebut Ahmad.

Dia menuturkan, Siti Hamidah anak ke delapan dari 11 orang bersaudara. Mereka merantau dari Jawa Timur ke Riau. Kedua orangtua mereka sudah meninggal dunia.

Datang ke kakak, suami sampaikan jika korban pergi dari rumah

Pada 22 Mei 2021 lalu, suami korban datang ke rumah Ahmad untuk menyampaikan bahwa Siti Hamidah pergi dari rumah.

"Dia datang ke rumah saya waktu itu bilang Siti pergi dari rumah. Pas kami tanya dia bilang ada cekcok sedikit masalah rumah tangga," kata Ahmad.

Keluarga termasuk suami berusaha mencarinya. Namun, keberadaan Siti tak ditemukan.

Suami korban, lanjut dia, masih tinggal di rumah kontrakan tersebut. Kadang suami korban ditemani oleh seorang pekerjanya bernama Junaidi.

Suami korban bekerja sebagai tukang bibit sawit.

"Dia masih tidur di rumah itu sampai 1 Juni 2021 kemarin. Selama itu, kami tidak ada curiga sama dia. Kadang dia datang ke rumah saya untuk ngopi-ngopi. Memang waktu itu saya liat mukanya cemas. Cuma saya mikir dia cemas karena istrinya pergi dari rumah," cerita Ahmad.


Suami korban tiba-tiba pamit pergi

Pada satu Juni itu, kata dia, suami korban tiba-tiba pamit mau pulang kampung ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Sedangkan tiga anak sambung dititip kepada orangtua suami pertama korban yang masih berada di wilayah Kabupaten Kampar.

"Dia bilang ke saya mau balik kampung untuk menenangkan pikiran katanya. Sampai dia di kampung ditelponnya saya lagi," sebut Ahmad.

Namun, keluarga sudah resah karena Siti Hamidah tak kunjung pulang.

Adik korban, Siti Hasanah, yakin kalau kakaknya sudah meninggal dunia.

"Kakak saya bahkan tiga kali berturut mimpi. Dalam mimpinya itu adik saya minta tolong karena mau melahirkan," kata Ahmad.

Dia bersama keluarganya datang ke rumah korban. Di depan rumah korban ada bekas galian persis di ujung teras.

Keluarga kemudian menemui Junaidi, pekerja suami korban.

Cerita Junaidi, gali septic tank lalu ditutup lagi oleh suami korban

Junaidi mengaku memang disuruh untuk menggali lobang oleh suami korban, yang katanya septic tank tersumbat.

Namun, setelah digali, lobang sedalam 1,5 meter tersebut sudah ditutup lagi oleh suami korban. Dari situ lah keluarga semakin curiga.

Keluarga meminta Junaidi menggali lagi lubang tersebut.

"Pas digali terciumlah bau menyengat. Lalu, saya lapor kepala desa dan Bhabinkamtibmas untuk penggalian. Dan ternyata memang benar korban ada di dalam galian itu," kata Ahmad sambil menangis.

Setelah jasad korban diangkat, Ahmad mengaku sempat mengecek cincin emas yang dipakai korban. Namun, cincin tersebut sudah tidak ada.

Termasuk perhiasan emas yang ada di dalam rumah juga sudah dibawa oleh suami korban.

"Perhiasan seperti cincin, gelang, dan kalung sudah tidak ada. Termasuk satu sepeda motor dan handphone milik korban juga dibawanya," akui Ahmad.

Keluarga minta pelaku dihukum mati

Kematian Siti Hamidah masih misteri. Polisi kini tengah memburu pelaku.

Kapolsek Tapung Kompol Sumarno saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (11/6/2021) pagi, mengaku kasus pembunuhan ini masih dalam penyelidikan.

"Masih penyelidikan, tim masih di lapangan," kata Sumarno melalui sambungan telepon.

Sementara itu, pihak keluarga berharap pelaku secepatnya ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

"Kami harap pelaku dapat ditangkap dan dihukum sebagaimana perbuatan keji yang dilakukannya. Dihukum setimpal yaitu hukuman mati," ucap Ahmad.


Diberitakan sebelumnya, warga Perumahan Griya Sakti di kawasan Jalan Garuda Sakti KM 9, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, dihebohkan dengan temuan mayat wanita terkubur depan rumahnya, Selasa (8/6/2021),

Mayat wanita tersebut diduga korban pembunuhan. Namun, saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian Polsek Tapung.

Kapolsek Tapung Kompol Sumarno saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon membenarkan kasus dugaan pembunuhan ini.

"Dugaan pembunuhan. Sejauh ini kami sudah periksa sejumlah saksi, penggali lobang septic tank dan dari pihak keluarga korban," kata Sumarno, Rabu (9/6/2021).

Dia menjelaskan, korban bernama Siti Amidah (25). Berdasarkan hasil pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru, korban diperkirakan sedang hamil enam bulan.

Korban ditemukan terkubur di halaman rumahnyanya persis diujung teras.

Warga awalnya mencium bau busuk disekitar rumah korban.

Setelah dicek, warga mencurigai bekas galian septic tank yang sudah ditutup di ujung teras rumah korban.

"Lubang septic tank kemudian digali dan ditemukanlah jasad korban. Jasad korban kemudian kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru untuk dilakukan otopsi," sebut Sumarno.

Ia menambahkan, korban hilang sejak 21 Mei 2021 lalu. Pihak keluarga tidak mengetahui kemana korban pergi.

"Penyebab meninggalnya korban masih dalam penyelidikan," tutup Sumarno.

Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan ada bekas kekerasan benda tumpul di bagian leher korban.

Korban juga dalam kondisi hamil diperkirakan usia 24 minggu atau enam bulan.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/11/183749478/sambil-menangis-kakak-wanita-hamil-terkubur-di-galian-septic-tank-ceritakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke