Salin Artikel

Walau Masa Pandemi, Ekspor Jus Pepaya Sumut ke Vietnam Malah Meningkat

Terhitung sejak Meskipun pandemi Covid-19 masih merebak, tercatat dari periode Januari hingga Juni, nilai ekspor jus pepaya mencapai Rp 650 juta, meningkat 42,7 persen dari tahun sebelumnya.

Kali ini, sebanyak 13.604 kg atau 716 kaleng jus pepaya senilai Rpo 280,4 juta kembali diekspor ke negara tersebut. 

Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (9/6/2021) siang, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan kembali memfasilitasi ekspor tersebut.

Kepala Karantina Belawan, Andi Yusmanto jus pepaya yang diekspor tersebut telah dipastikan sehat dan dilakukan berbagai tindakan karantina. 

Sembari menyerahkan surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) kepada eksportir  PT AS, Andi menjelaskan bahwa jus pepaya tersebut rutin diekspor ke Vietnam karena permintaan negara tersebut akan komoditas sub sektor hortikultura ini tidak pernah surut, malahan meningkat dari nilai ekonomis.

Ekspor jus pepaya Sumut terus meningkat

Berdasarkan data Karantina Pertanian Belawan tercatat fasilitasi ekspor jus papaya selama  bulan Januari hingga Juni tahun 2021 mencapai nilai ekonomis Rp 650,5 juta.

Hal ini meningkat sebanyak 42,7 persen  dibanding periode sama tahun 2020 yang hanya berhasil dengan perolehan nilai ekonomis Rp 455,7 juta.

Buah lokal yang berkualitas seperti pepaya, dan memiliki pasar ekspor harus didorong supaya mampu bersaing di pasar ekspor.  Untuk itu perlu berbasis pengolahan untuk meningkatkan nilai ekonomisnya.

"Dengan adanya  pabrik pengolahan buah pepaya akan menambah semangat baru bagi petani pepaya sebab hasil panennya dapat tertampung," ujarnya.


Kementan dorong hilirisasi produk pertanian

Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi petani papaya di Sumut  yang turut serta mendukung Gerakan Tiga Kali (Gratieks) merupakan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sehingga  ekspor komoditas pertanian meningkat.

"Kami akan terus memacu ekspor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani pepaya dalam bentuk olahan," katanya. 

Kementan, lanjut dia, menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian.

Selain deregulasi aturan untuk mendorong  iklim investasj yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan.

Dengan memanfaatkan fasilitas ini, produk lokal Sumut seperti pepaya yang sudah memiliki pasar ekspor akan memberi nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani," ujarnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/06/09/183611478/walau-masa-pandemi-ekspor-jus-pepaya-sumut-ke-vietnam-malah-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke