Salin Artikel

Kesakitan Saat Buang Air Besar, Bocah di Solok Mengaku Jadi Korban Sodomi Pengasuh Asrama

Kasus tersebut terbongkar saat salah seorang korban kesakitan ketika buang air besar. Saat ditanya oleh keluarga, ia mengaku disodomi oleh pengasuh asramanya.

"Salah seorang korban mengalami sakit saat buang air besar sehingga menjadi pertanyaan bagi orangtua korban," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Solok Arosuka, Iptu Rifki Yudha Ersanda yang dihubungi Kompas.com, Kamis (3/6/2021).

Dari keterangan para korban, pelecehan dilakukan sekitar bulan April 2021 di sekitar asrama sekolah. Total ada 3 pelajar yang membuat laporan.

"Betul kita sudah mendapatkan laporannya. Ada tiga orang korban. Semuanya laki-laki berumur 10-12 tahun," kata Rifki.

Dari laporan orangtua korban, pelecahan yang dialami 6 anak adalah dicium, dipeluk dan disuruh memegang kemaluan korban.

Dari hasil pemeriksaan polisi, pelaku ternyata pernah menjadi korban sodomi dan gabung di grup LGBT di media sosial.

Selain itu ia bercerai dan ditinggalkan oleh istri serta anaknya sejak tahun 2019.

"Ada tujuh orang anak yang menjadi korban. Satunya itu sudah berkali-kali," kata Kapolres Tanjab Barat, AKBP Guntur Saputro melalui telepon, Kamis (4/2/2021).

Karena kesepian ia pun gabung du grup LGBT yang berada di media sosial.

"Tidak hanya berkenalan. Pelaku juga sempat bertemu dengan orang-orang yang tergabung dalam grup LGBT di media sosial Facebook," kata Kapolres.

SUMBER" KOMPAS.com (Penulis: Perdana Putra, Suwandi | Editor : Aprillia Ika, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/04/105000778/kesakitan-saat-buang-air-besar-bocah-di-solok-mengaku-jadi-korban-sodomi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke