Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Video Viral Pengunjung dan Pemilik Rumah Makan di Telaga Sarangan Berkelahi | Perekam Video Bupati Alor Marah Telah Diketahui

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan perkelahian antara pengunjung dan pemilik rumah makan di Telaga Sarangan viral di media sosial.

Perkelahian itu bermula saat pengunjung membeli sate yang dijual pedagang keliling di Telaga Sarangan. Sate tersebut lantas dibawa masuk ke rumah makan.

Pemilik rumah makan yang mengetahui itu, menegur si penjual sate keliling. Si pembeli membela penjual sate, adu mulut pun terjadi, dan berakhir dengan adu jotos.

Berita populer lainnya adalah seputar video viral Bupati Alor marah.

Beberapa hari terakhir ini, warganet dihebohkan dengan video viral Bupati Alor Amon Djobo memarahi staf Kementerian Sosial (Kemensos).

Berdasar penelurusan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor telah menemukan orang yang merekam dan menyebarkan video Bupati Alor marah.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Gara-gara membawa masuk sate yang dibeli dari pedagang keliling, pengunjung terlibat adu jotos dengan pemilik rumah makan di Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur.

“Saat menunggu makanan, pengunjung ini pesan sate keliling untuk anaknya, kemudian dibawa masuk ke rumah makan,” ujar Kepala Kepolisian Sektor Plaosan AKP Munir melalui pesan singkat, Rabu (2/6/2021).

Video berdurasi 20 detik yang menampilkan adegan perkelahian tersebut viral di media sosial.

Pertikaian itu membuat salah seorang di antara mereka harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Ada yang opname, ada yang rawat jalan,” ucap Munir.

Pemkab Alor menyatakan bahwa telah mengantongi sosok orang yang diduga merekam dan menyebarkan video Bupati Alor marah.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Alor Soni Alelang.

Ia menjelaskan, seseorang yang mengambil video tersebut dan kemudian menyerahkan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Alor telah diketahui.

Soni mengungkapkan, penyebar video tersebut rencananya dalam waktu dekat bakal dilaporkan ke Kepolisian Resor Alor.

"Kami masih menunggu rekan kami masih di Kupang belum sampai Alor. Kami juga masih ambil data-data informasi terkait dengan penyelenggaraan musyawarah cabang PDIP di Alor," tutur Soni, Rabu (2/6/2021).

Beredar foto bon yang memperlihatkan harga tak wajar dari pembelian dua porsi mi rebus di Kedai Rizqi Maulana di kawasan Puncak, Bogor.

Dari foto tersebut diketahui bahwa pembeli harus mengeluarkan uang Rp 54.000 untuk dua porsi mi rebus pakai telur. Padahal, harga sebenarnya adalah Rp 18.000.

Mengenai kasus yang menimpa kedainya, pengelola Kedai Rizqi Maulana, Dila Nuraulia (29), membantah mematok harga tinggi demi mendapatkan keuntungan besar.

Dila menyatakan, kejadian tersebut disebabkan oleh kelalaian pegawainya. Menurut Dila, saat melayani pembeli, keadaan pegawai dalam kondisi tidak cermat.

"Kalau itu sih bukan tembak harga ya, memang harganya segitu. Cuma kesalahannya yang Rp 18.000 dikali dua sama dengan Rp 54.000. Itu seharusnya Rp 36.000. Kebetulan yang kerjanya mungkin ngantuk, capek," bebernya.

Sebanyak 33 guru di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Pekalongan, Jawa Tengah, positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto menjelaskan, munculnya klaster sekolah ini bermula dari seorang guru yang nekat masuk meski sedang mengalami sakit.

"Awal infonya, seorang guru sakit atau gejala panas. Kepala sekolah setempat menyayangkan hal tersebut, kenapa sudah tahu sakit kok tetap masuk," ujarnya, Rabu (2/6/2021).

Tiga orang yang melakukan kontak erat dengan guru tidak tetap tersebut turut terinfeksi Covid-19.

"Karena guru tersebut masuk (pergi ke sekolah), akhirnya tiga orang guru yang kontak erat di-swab dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian tujuh orang di-swab lagi pada tanggal 28 Mei dan 1 positif," ungkapnya.

Setelahnya, dilakukanlah tes massal kepada 58 guru di sekolah itu. Hasilnya, 33 orang positif Covid-19.

Diduga karena mendapat tekanan dan intimidasi, 20 pejabat eselon III dan IV di Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mengundurkan diri.

Hal ini terkuak usai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) memeriksa mereka, Rabu (2/6/2021).

Kepala BKD Banten Komarudin menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, diketahui fakta bahwa ada berbagai alasan kenapa mereka mengajukan pengunduran diri.

Soal dugaan tekanan dan intimidasi yang didapat, Komarudin tak memerincinya.

"Ada yang menjelaskan (tekanan dan intimidasi) samar-samar, tapi sudah kita identifikasi. Sebenarnya kalau bicara pekerjaan yang menekan gitu yah semua pekerjaan saat ini pasti begitu (ada tekanan)," bebernya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere; Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Michael Hangga Wibisana, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin, Candra Setia Budi, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/04/064500778/-populer-nusantara-video-viral-pengunjung-dan-pemilik-rumah-makan-di-telaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke