Salin Artikel

Kesembuhan Pasien Klaster Sangon Meningkat, Warga Pasang Spanduk "Wilayah Bebas Covid-19"

Hal ini menyusul masifnya kesembuhan orang yang terjangkit virus corona dari dua kalurahan bertetangga, Kalirejo dan Hargomulyo, Kapanewon Kokap.

Sebanyak 122 dari 130 kasus dalam klaster ini dinyatakan sembuh usai isolasi mandiri.

Satu RT yang tadinya "lockdown" juga sudah membuka diri sejak 24 Mei 2021.

“Zona Merah sudah hilang. Untuk hari ini Zona Merah sudah tidak ada. (Tersisa) Zona Orange ada empat, satu di Kokap (tapi bukan di wilayah Klaster Sangon),” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati, Kamis (27/5/2021).

Kasus tersebar di lima pedukuhan, terbanyak di Sangon I di Kalirejo dan Kadigunung di Hargomulyo.

Segelintir kasus tersebar di tiga pedukuhan lain, Sangon II terdapat satu kasus, Tapen dua kasus, dan Tlogolelo 3 kasus.

Sebanyak 122 kasus telah sembuh dan delapan lainnya masih menjalani isolasi mandiri.

Kedelapan kasus itu empat di Sangon 1, dua kasus di Kadigunung, dan Tlogolelo maupun Sangon 2 masing-masing terdapat 1 kasus selesai isolasi.

“Empat bergejala dan empat belum waktunya selesai isolasi,” kata Baning.

Klaster Sangon sudah terkendali. Baning memastikan semua kontak erat sudah ditelusuri sehingga tidak ada lagi tracing pada kontak erat baru.

Dia memperkirakan klaster ini selesai paling lama pekan depan.

Hal ini tergantung pada empat kasus yang bergejala, yakni dua di Sangon 1 dan dua di Kadigunung.


Pihaknya masih menunggu tiga hari lagi untuk memutuskan seluruh kasus tersisa benar bisa dianggap selesai isolasi.

“Sampai selesai bergejala ini kita lihat ya. Untuk yang bergejala ini kita putuskan harus dinyatakan selesai tiga hari setelah gejalanya hilang. Minggu depan harusnya sudah selesai,” kata Baning.

Klaster Sangon diawali kemunculan satu kasus positif pada akhir April 2021. Saat itu masa orang menjalankan ibadah puasa.

Tracing kontak erat kasus positif memunculkan hasil bahwa telah ada penularan masif di antara warga yang menjalankan ibadah di mushala Sangon I, dekat dengan batas pedukuhan Kadigunung.

Tracing gencar secara massal, termasuk swab test massal. Total kasus pun mencapai 130 positif Covid-19 tersebar di lima pedukuhan.

Warga positif Covid-19 lantas mengisolasi diri. Sementara, tiga orang bergejala sedang menjalani perawatan di RS rujukan.

Bahkan, warga Kadigunung melaksanakan lockdown mandiri pada RT 32 karena penderita berada di lebih dari 20 rumah. RT tersebut masuk Zona Merah.

Ketua RT 32, Romdon salah satu penderita di sana. Ia mengungkapkan, puluhan orang dalam lingkup satu RT mengunci diri di rumah.

Selama menjalani isolasi, kata Romdon, mereka terhubung dengan grup WhatsApp.

Warga mengaku kendur menjalankan protokol kesehatan di tengah padatnya kegiatan keagamaan selama Ramadhan.


Kegiatan di mushala pada batas pedukuhan, dinilai turut menjadi biang penularan skala besar.

Penularan Covid-19 menjadi pelajaran penting bagi warga.

"Kami berharap semua orang bisa lebih patuh prokes. Kemarin kan gitu-gitu karena di kampung. Tapi kalau sekarang semua hati-hati. Pertemuan-pertemuan masih belum berani. Kami menyampaikan imbauan ini lewat Grup WA dan warga menerima sangat baik," kata Rondon. Mukanya ditutup masker bedah warna hitam.

Melewati hari ke-10, Romdon menyatakan, warga mulai bersiap aktivitas normal sejak selesai isolasi mandiri.

“Kalau menurut petugas sebenarnya sudah bisa bekerja normal,” kata Romdon.

Kasus Klaster Sangon menjadi bagian dari 5.937 kasus yang tercatat selama ini di Kulon Progo. Covid-19 mengakibatkan 112 orang meninggal dunia.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/27/222430378/kesembuhan-pasien-klaster-sangon-meningkat-warga-pasang-spanduk-wilayah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke