Salin Artikel

Panglima Perang Serang Polisi, Ketua DPD XTC: Bukan Anggota Kami

BANDUNG, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat XTC Indonesia buka suara terkait penyerangan yang dilakukan seorang pria yang mengaku sebagai Panglima Perang XTC Ciwastra kepada anggota kepolisian.

Seperti diketahui pria tersebut berinisial DK yang kini ditahan pihak kepolisian.

Ketua DPD XTC Indonesia, M Dicky Fauzia Rachman atau akrab disapa Beje mengatakan, pelaku tersebut bukanlah anggota XTC. DK bahkan tidak terdaftar di keanggotaan XTC Indonesia.

"Sudah saya komunikasi dengan semua pengurus Ciwastra bahwa orang tersebut bukan anggota XTC Ciwastra," ucap Beje saat dikonfirmasi, Selasa (25/5/2021).

Menurutnya, DK hanya berbohong dengan cara mengaku-ngaku sebagai anggota XTC.

Pihak XTC sendiri dengan tegas menyebut jika ada anggotanya yang telah melakukan pelanggaran maka akan diberikan sanksi tegas.

"Mengganggu masyarakat sipil saja kami tindak tegas dan dikeluarkan dari organisasi, apa lagi aparatur negara yang kenanya," ucap Beje.

Terkait DK yang mengaku panglima perang, menurut Beje itu hanya mengada-ngada. Pasalnya tak ada istilah itu di organisasinya.

"Kebetulan saya pernah menjadi ketua XTC Ciwastra dari zaman club motor. Tidak ada istilah panglima. Istilah yang digunakan oleh anggota XTC hanya istilah koordinator untuk para pemimpin daerah atau sekolah. Kalau istilah untuk tema besar atau wilayah namanya ketua atau leader saja untuk setiap pimpinan konvoi dan touring," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota kelompok bermotor di Bandung nekat melakukan perlawanan kepada petugas kepolisian dengan menggunakan senjata tajam.

Beruntung anggota yang diketahui Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Rancasari, Ajun Komisaris Polisi Teddy Sigit Ramadhani tidak terluka dan berhasil melumpuhkan pelaku.

Peristiwa ini terjadi pada saat bulan ramadhan, tepatnya pada Minggu (9/5/2021) sekitar pukul 03.00 WIB di depan Family Tailor, Jalan Ciwastara, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari Kota Bandung.

Saat itu petugas mendapatkan laporan adanya aksi kelompok bermotor yang meresahkan masyarakat saat bulan ramadhan, polisi kemudian melakukan hunting sistem untuk menindak berandalan bermotor tersebut.

"Pengejaran kelompok motor berjumlah lima sampai enam motor, mereka ugal-ugalan," kata Kepala Polisi Sektor Rancasari, Komisaris Polisi Wendy di Mapolsek Rancasari, Kamis (20/5/2021).

Teddy saat itu berkendara bersama rekan kerjanya dan menemukan gerombolan bermotor tersebut. Petugas kemudian melakukan peneguran dan membubarkan akan tetapi salah satu kendaraan yang ditumpangi pelaku melakukan perlawanan.

Teddy kemudian menarik salah satunya, pelaku yang diketahui berinisi DK (35) ini memukul kepala Teddy dengan sebilah balok, beruntung saat itu Teddy menahannya.

Tak hanya itu, pelaku juga mengeluarkan senjata tajam berupa badik dan melukai Teddy.

Petugas kemudian melakukan tindakan tegas dan melumpuhkan pelaku. Sementara, rekan pelaku melarikan diri pada saat kejadian.

DH mengaku bahwa saat itu diajak temannya berkendara.

"Saya baru ikut kelompok, saya panglima perang, anak-anak yang menyebut itu, baru empat bulan gabung," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/25/201046678/panglima-perang-serang-polisi-ketua-dpd-xtc-bukan-anggota-kami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke