Salin Artikel

Penemuan Uang Kepeng Ungkap Hubungan Harmonis Majapahit dan China

Jumlah uang kuno berbahan logam itu cukup banyak. Volumenya hampir setengah karung plastik dengan berat seluruhnya 25,25 kilogram.

Penemuan uang kepeng tersebut sudah ditangani Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.

Arkeolog BPCB Jawa Timur Muhammad Ichwan mengungkapkan, hasil identifikasi menyimpulkan bahwa logam berbentuk bulat dengan lubang di tengah tersebut adalah uang kepeng.

Mata uang tersebut berasal dari China.

Uang kepeng menjadi alat transaksi perdagangan pada masa Dinasti Tang, Dinasti Song maupun Dinasti Ming.

"Uang kepeng yang ditemukan adalah mata uang dari China," kata Ichwan kepada Kompas.com, Jumat (21/5/2021).

Lokasi penemuan uang kepeng cukup dekat dengan Trowulan, wilayah pusat kerajaan atau Kotaraja Majapahit di masa lalu.

Tempat ditemukannya uang kepeng beserta pecahan tembikar, keramik maupun bata kuno, juga berada dalam kawasan strategis cagar budaya nasional Trowulan.

Menurut Ichwan, merujuk pada lokasi penemuan, uang kepeng tersebut bisa mengungkap jejak hubungan perdagangan yang harmonis antara Majapahit dengan China.

Apalagi di masa Majapahit, uang kepeng juga menjadi alat transaksi yang sah meski berasal dari negeri seberang.


Pernyataan Ichwan diperkuat dengan penemuan pecahan tembikar dan keramik dengan tekstur halus di lokasi penemuan uang kepeng.

Benda-benda dalam kategori gerabah halus tersebut kemudian terdeteksi sebagai barang-barang impor.

"Jadi, meskipun itu dari China, tetapi merupakan alat tukar yang sah. Ini bisa menjadi petunjuk bahwa dulu terjadi hubungan yang baik antara China dengan Majapahit," kata Ichwan.

Penemuan uang kepeng beserta beberapa benda purbakala di lokasi yang sama merupakan penemuan lepas.

Di lokasi penemuan maupun sekitarnya, tidak ditemukan adanya struktur yang menjadi petunjuk bahwa tempat itu dulunya merupakan permukiman.

Setelah dilakukan identifikasi dan analisis terhadap benda-benda yang ditemukan, menurut Ichwan, pihaknya akan menyerahkannya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang untuk disimpan sebagai aset daerah.

Penemuan uang ini berawal saat sejumlah warga menggali tanah untuk membangun fondasi rumah di pekarangan milik Suyitno.

Awalnya, saat menggali tanah pada kedalaman sekitar 10 sentimeter, warga yang menggali tanah menemukan pecahan tembikar.

Kemudian saat menggali tanah hingga kedalaman 20 sentimeter, warga menemukan koin berbentuk bulat dan terdapat lubang pada bagian tengah.

Pada titik lokasi yang sama, koin yang diidentifikasi sebagai uang logam kuno tersebut ditemukan cukup banyak.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/22/114706778/penemuan-uang-kepeng-ungkap-hubungan-harmonis-majapahit-dan-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke