Salin Artikel

"Kita Antar Mereka dengan Cita-cita dan Kita Jemput Mereka dengan Air Mata..."

Prada Ardi Yudi gugur dianiaya sejumlah orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (18/5/2021).

Saat itu, Prada Ardi Yudi dan rekannya, Praka M Alif Nur, sedang melakukan pengamanan pembangunan bandara di Distrik Dekai, Kabupaten Puncak.

Perwakilan keluarga Prada Ardi, Yohanes Masan menyebutkan, keluarga sedih dengan kepergian prajurit TNI itu.

Meski begitu, Yohanes mengatakan, pihak keluarga mengikhlaskan kepergian Prada Ardi.

"Kita antar mereka dengan cita-cita dan kita jemput mereka dengan air mata. Risiko sebagai anggota TNI seperti itu," kata Yohanes di Bandara El Tari Kupang, Kamis.

Sementara itu, istri Yohanes, Maria da Conceicao mengatakan, keponakannya itu merupakan anak yang pendiam.

Prada Ardi lolos menjadi anggota TNI pada 2019.

"Dia baru lolos jadi anggota TNI pada tahun 2019 lalu setelah tamat SMA tahun 2018. Anaknya pendiam. Kalau kita ajak omong, dia hanya tersenyum saja," ungkap Maria.

Prada Ardi merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, pasangan suami istri Wardoyo dan Malena.


Ayah Ardi juga seorang anggota TNI yang bertugas di Kabupaten Malaka. Sang ayah telah berpulang pada 2018.

"Ayahnya orang Jawa dan ibunya orang NTT," kata Maria.

Rencananya, jenazah Prada Ardi akan dimakamkan di samping makam sang ayah di Kabupaten Malaka.

Penghormatan Kodim Kupang

Jenazah Prada Ardi tiba di Bandara El Tari kupang sekitar pukul 07.00 Wita. Peti jenazah langsung dibawa ke terminal kargo.

Sejumlah prajurit dari Kodim Kupang memberikan penghormatan terakhir kepada prajurit TNI yang gugur saat bertugas di Yahukimo, Papua, itu.

Mereka menggotong peti jenazah berbalut bendera merah putih itu memberikan penghormatan secara militer.

Jenazah Prada Ardi lalu dibawa ke rumah duka di Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, menggunakan ambulans RSUD Wira Sakti Kupang.


Perjalanan darat dari Kota Kupang menuju Kabupaten Malaka ditempuh selama enam hingga tujuh jam.

Sebelumnya, dua personel TNI gugur setelah dikeroyok sekitar 20 orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5/2021).

Kedua prajurit yang gugur itu mengalami luka bacok di bagian kepala.

Selain itu, para pelaku merampas dua unit senjata api jenis SS2 yang dibawa kedua korban.

(KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere)

https://regional.kompas.com/read/2021/05/20/132939878/kita-antar-mereka-dengan-cita-cita-dan-kita-jemput-mereka-dengan-air-mata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke