Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Ajudan Pribadi Komandan KKB Tewas | Kalimat Jenaka Ditempel di Mercon

KOMPAS.com - Kontak senjata yang terjadi antara pasukan gabungan TNI-Polri dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengakibatkan Wendis Enimbo (29) tewas.

Wendis merupakan ajudan pribadi dari Lesmin Waker, komandan KKB Wilayah Pintu Angin pimpinan Lekagak Telenggen.

Berdasar pencocokan sidik jari, wajah, dan identitas lainnya, jenazah Wendi berhasil diidentifikasi.

Berita populer lainnya adalah seputar kalimat jenaka yang ditempel di mercon.

Mercon sepanjang 13 sentimeter dan berdiameter 37,5 sentimeter itu merupakan barang barang sitaan aparat Kepolisian Resor (Polres) Blitar.

Namun, yang membedakan dari ratusan mercon lainnya adalah di mercon tersebut terdapat kertas berisi kalimat jenaka.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Wendis Enimbo (29) tewas dalam kontak senjata antara pasukan gabungan TNI-Polri dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Kamis (13/5/2021).

Peristiwa ini terjadi di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Wendis diketahui merupakan ajudan Lesmin Waker, komandan KKB Wilayah Pintu Angin pimpinan Lekagak Telenggen.

Jenazah Wendis dievakuasi dari medan kontak senjata pada Jumat (14/5/2021).

"Proses evakuasi jenazah dilakukan pada hari Jumat, 14 Mei 2021 Pukul 14.50 WIT, bertempat Distrik Woloni, Kabupaten Puncak oleh Satgas Gakkum dengan pengamanan ketat personel TNI Polri," ujar Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes M. Iqbal Alqudusy dalam keterangan tertulis, Jumat malam.

Jenazah Wendis kemudian dibawa ke Puskesmas Ilaga untuk diidentifikasi.

Berdasar pencocokan sidik jari, wajah, dan identitas lainnya, tim keamanan memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Wendis.

Dari seratusan mercon yang disita oleh personel Polres Blitar, ada satu yang mencuri perhatian.

Di mercon tersebut terdapat tempelan kertas yang berisi kata-kata menggelitik.

"Geli juga kita bacanya. Rekan-rekan juga tertawa geli ketika melihat ada tulisan seperti itu," ucap Kepala Sitipol Polres Blitar Budi, yang memimpin penggerebekan ratusan mercon.

Di kertas itu ditulis:

“Dear mantan. Mugo-mugo luputmu lan luputku dilebur koyo mbledose mercon iki!! (Dear mantan. Semoga kesalahanku dan kesalahanmu dilebur seperti meletusnya mercon ini!!)."

Pembuat mercon itu yang turut dibawa ke Markas Polres Blitar, sempat ditanyai oleh Budi, apakah kalimat tersebut cuma candaan atau serius.

"Katanya mereka, bercanda iya, serius juga iya. Katanya, 'Siapa sih yang gak punya mantan (kekasih)," tuturnya.

Ratusan mercon itu disita polisi selama pengamanan malam takbir dan shalat Idul Fitri 1442 H di Blitar, Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan bantahan soal pesan berantai yang menyebut angka Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) meledak.

Khofifah menegaskan bahwa pesan yang beradar lewat aplikasi WhatsApp tersebut adalah hoaks.

"Berita yang ramai beredar di aplikasi WA (WhatsApp) terkait meningkatnya jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Jawa Timur, saya pastikan itu semua adalah tidak benar atau hoaks," tandasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/5/2021)/

Khofifah juga mengklaim bahwa kasus Covid-19 aktif di Jatim merupakan yang terendah dari 3 provinsi besar di Pulau Jawa.

Dia juga menyatakan, kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur tidak ada yang berada di zona merah.

Camat Purwoasri di Kediri yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) tertangkap basah oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

Saat melakukan inspeksi mendadak, Hanindhito menemukan uang Rp 15 juta.

Uang itu diduga merupakan transaksi yang dilakukan oleh Kepala Seksi PMD Kecamatan di sebuah Balai Desa Ketawang Purwoasri.

Pungli berupa permintaan tunjangan hari raya (THR) itu diduga dilakukan Camat Purwoasri kepada pemerintah desa se-Kecamatan Purwoasri.

Kasus dugan pungli ini terungkap setelah ada warga yang menyampaikannya.

"Setelah saya dengar pada tanggal 4 Mei 2021, setelah buka puasa, lalu saya telepon camat yang bersangkutan untuk menghentikan penarikan THR. Jika sudah telanjur menarik, maka saya minta untuk dikembalikan," tutur Hanindhito, Sabtu (15/5/2021).

Banjir menerjang Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (13/5/2021).

Salah satu korban banjir tersebut adalah Dewi Butar Butar.

Rumah Dewi yang tak jauh dari Sungai Batu Gaga, ikut kemasukan air pascameluapnya sungai tersebut.

Saat hujan lebat, air Sungai Batu Gaga meluap. Luapan tersebut bercampur batu. Dewi dan keluarga segera melarikan diri.

Dewi mengatakan, hujan memang sering melanda wilayah Parapat. Namun, Dewi menyebut, hujan pada Kamis itu lain dari biasanya.

“Akhir-akhir memang sering hujan, tapi enggak seperti semalam itu derasnya. Sungai meluap, bawa batu, ketimpalah rumah saya,” bebernya.

Akibat peristiwa tersebut, rumah Dewi rusak parah, bahkan ada belasan rumah yang tersapu banjir bercampur lumpur dan batu dari perbukitan Bangun Dolok.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra; Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani; Kontributor Surabaya, Ghinan Salman; Kontributor Pematangsiantar, Teguh Priadi | Editor: David Oliver Purba, Aprillia Ika, Sandro Gatra, Abba Gabrillin, Caroline Damanik)

https://regional.kompas.com/read/2021/05/16/064500678/-populer-nusantara-ajudan-pribadi-komandan-kkb-tewas-kalimat-jenaka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke