Salin Artikel

Antisipasi Pemudik Terobos Pos Penyekatan, Polres Blitar Dibantu Wayang Orang

Pos penyekatan tersebut berada di jalur utama yang menghubungkan wilayah Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.

Sejak Senin pagi (10/5/2021), sebanyak tiga orang berbusana tokoh pewayangan membawa beberapa poster berisi imbauan tidak mudik terlihat di pos penyekatan yang dioperasikan Polres Blitar itu.

Salah satunya yang memakai busana tokoh anoman, membawa papan bertuliskan "tidak mudik pilihan terbaik".

"Mulai 6 hingga 17 Mei, jalur ini ditutup, persisnya di titik di pos penyekatan ini ditutup 1x24 bagi masyarakat yang melintas, kecuali bisa menunjukkan surat-surat yang disyaratkan untuk dikecualikan," ujar Kasatlantas I Putu Angga Feriyana kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (10/5/2021).

Karenanya, ujar Angga, kehadiran anggota komunitas yang berbusana tokoh pewayangan di pos penyekatan diharapkan dapat mengurangi ketegangan komunikasi antara petugas dan masyarakat yang dihentikan perjalanannya oleh petugas.

Angga mengatakan, pihaknya meminta bantuan komunitas pewayangan untuk ikut serta bertugas di pos penyekatan menyusul sejumlah kasus penerobosan pemudik.

"Instruksi dari Kapolres, dari Polda Jatim, agar petugas dalam menjalankan tugas di pos penyekatan harus mengedepankan pendekatan yang humanis. Masyarakat mau menjalani tradisi mudik lebaran, tapi kita minta putar balik. Ini tidak mudah," jelasnya.

Angga menekankan, butuh kesadaran dari mereka yang tidak dapat menunjukkan surat-surat untuk dikecualikan untuk rela disuruh putar balik.

"Memang sulit. Tapi seperti yang disampaikan pemerintah, Satgas Covid-19, hal ini juga demi keselamatan bersama agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19," tambahnya.


Kehadiran orang-orang berbusana tokoh pewayangan, ujar Angga, akan memberikan motivasi di kalangan petugas untuk tetap bersabar menjalankan tugas.

Sehingga, petugas bisa menggunakan pendekatan yang santun dalam memeriksa dan menindak masyarakat yang tak memenuhi syarat.

"Sementara ini kita dibantu tiga personel komunitas pewayangan," ujarnya.

Selain di Karangkates itu, Polres Blitar juga mendirikan pos penyekatan di wilayah Kecamatan Gandusari.

Pos penyekatan di Gandusari menutup jalur yang menghubungkan wilayah Kabupaten Blitar dan Kota Batu. Pos ini juga tidak menghadapi arus lalu lintas sepadat yang dihadapi pos penyekatan Karangkates.

Angga mengatakan, jumlah personel yang bertugas di pos penyekatan terbatas. Di pos Karangkates, ujarnya, hanya 22 petugas dan 17 petugas lainnya di pos Gandusari.

Jumlah itu merupakan petugas gabungan TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan relawan gerakan pramuka.

36 persen kendaraan diputar balik

Meski pendekatan humanis diutamakan, dua pos penyekatan yang dikendalikan Polres Blitar hingga Senin siang (10/5/2021), mencatat sebanyak 829 kendaraan yang diminta berbalik arah lantaran tidak memiliki surat yang disyaratkan untuk terus melintasi pos tersebut.

Jumlah itu merupakan 36,94 persen dari total 2.244 kendaraan yang diperiksa sejak berlakunya larangan mudik pada 6 Mei.

Kendaraan yang diminta berbalik arah paling banyak roda dua, yaitu 328 kendaraan disusul roda empat 293 kendaraan, mobil barang 203 kendaraan, dan bus 5 kendaraan.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/10/181824978/antisipasi-pemudik-terobos-pos-penyekatan-polres-blitar-dibantu-wayang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke