Salin Artikel

Cerita Belasan Anak Yatim Dibawa Belanja Baju Lebaran, Malu-malu hingga Buat Pramuniaga Menangis

Anak-anak yatim ini diajak berbelanja oleh Rumah Relawan Duafa (RRD) Kabupaten Pelalawan, Minggu (9/5/2021).

Banyak cerita menarik dari anak-anak yang butuh perhatian ini saat membeli pakaian.

"Tadi siang kami membawa 17 orang anak yatim belanja ke Tanah Abang, salah satu toko pakaian yang terbesar di Pangkalan Kerinci di Pelalawan. Selama kegiatan kita menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ujar Dedi Aswandi selaku relawan RRD kepada Kompas.com.

Dia mengatakan, 17 anak yatim ini berasal dari Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan Lesung dan Kerumutan.

Mereka bukan dari panti asuhan, tetapi anak yang diasuh oleh masing-masing keluarganya.

Mereka dijemput langsung dari rumahnya masing-masing oleh tim relawan.

"Kita janjikan jemput jam 09.00 pagi, tapi ada dari mereka yang jam 06.00 pagi sudah siap-siap untuk berangkat. Karena mereka begitu bersemangat untuk beli baju Lebaran," sebut Dedi.

Sehari sebelum beli baju Lebaran, anak-anak yatim diinapkan di Sekretariat RRD yang berlokasi di Jalan Sultan Syarif Kasim, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

"Mereka ini kita jemput ke pelosok-pelosok desa. Mereka ada yang anak yatim, piatu dan yatim piatu. Dan yang kita bawa belanja ini anak-anak yang di bawah kelas satu SMP," kata Dedi.


Sebelum pergi ke toko, anak-anak sempat diajak keliling kota.

Ternyata, banyak anak-anak yatim yang keheranan melihat bangunan di perkotaan.

Begitu pun saat sampai di toko pakaian, ada  yang merasa tegang karena belum pernah sama sekali membeli pakaian langsung ke tokonya.

"Beragam ceritanya. Ada yang muntah naik mobil, karena belum pernah. Ada yang merasa kagum dan keheranan karena belum pernah sampai ke perkotaan," tutur Dedi.

Selama belanja di Toko Tanah Abang, menurut Dedi, ada juga anak-anak yatim yang malu-malu saat memilih pakaian.

Mereka juga kebingungan memilih pakaian mana yang mesti diambil, karena menurut mereka bagus semua.

"Ya namanya anak-anak kan lihat baju baru semuanya bagus, jadi bingung mana yang mau diambil," ujar Dedi.

Namun, anak-anak yatim itu dibebaskan untuk memilih pakaian yang mereka mau.

Ada yang membeli sepasang hingga tiga pasang pakaian. Ada juga yang beli sepatu.

Kejadian tak terduga pun terjadi ketika anak-anak sedang memilih pakaian.


Beberapa pramuniaga yang mendampingi mereka belanja sampai menangis dan terharu.

"Tadi itu ada beberapa karyawan toko menanyakan anak-anak yatim ini. Jadi, ada satu anak yatim piatu yang berusia tiga bulan sudah ditinggalkan orangtuanya dan cuma dirawat kakaknya bernama Andini. Kan sempat menjadi perhatian kemarin cerita mereka ini. Nah, mendengar itu, karyawatinya langsung menangis dan memeluknya," sebut Dedi.

Dedi mengatakan, seluruh belanja anak yatim terhitung senilai Rp 8 juta.

Uang tersebut berasal dari para donatur yang dikumpulkan oleh RRD.

Namun, pihak toko turut membantu anak-anak tersebut.

"Biaya kita Rp 6 juta, terus dibantu sama Toko Tanah Abang Rp 2 juta, jadi semuanya Rp 8 juta. Kalau tahun kemarin, di toko ini juga, kita sempat minus Rp 400.000 belanjanya. Tapi, alhamdulillah dibantu sama kasir sisanya. Jadi kita sudah tahun ketiga membawa anak-anak yatim membeli baju Lebaran," kata Dedi.

Setelah selesai beli baju baru, anak-anak yatim diantar lagi ke rumahnya masing-masing.

Namun, Dedi menyebutkan, ada sebagian anak yatim yang tidak bisa ikut pergi beli baju Lebaran, sehingga pihaknya memberikan paket Lebaran.

"Yang enggak bisa ikut kita kasih paket Lebaran. Kita dari Rumah Relawan Duafa ini melihat anak-anak yatim turut bahagia dan bergembira setiap menyambut Lebaran," kata Dedi.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/10/055658178/cerita-belasan-anak-yatim-dibawa-belanja-baju-lebaran-malu-malu-hingga-buat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke