Salin Artikel

Salatiga Zona Merah, Rumah Sakit mulai Antisipasi, Wali Kota Larang Mremo dan Pasar Tiban

Saat ini, status Kota Salatiga masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga dr. Hasto Nugroho mengatakan saat ini dari kapasitas 55 tempat tidur, terisi 32 pasien.

"Kalau memang nanti jumlah pasien terus bertambah, kita tambah lagi tempat tidurnya. Sementara persiapan untuk 12 tempat tidur," jelasnya saat dihubungi, Jumat (7/5/2021).

Sementara Direktur RSUD Salatiga dr. Riani Isyana Pramasanthi mengungkapkan dari 56 tempat tidur khusus Covid-19, terisi 28 pasien.

"Antisipasi jelas ada, apalagi saat ini jelang lebaran mobilitas masyarakat mulai bertambah," ungkapnya.

Terpisah, Wali Kota Salatiga Yuliyanto melarang pelaksanaan pasar mremo yang menjadi tradisi setiap menjelang lebaran.

Larangan untuk berjualan itu sebagai langkah mencegah penyebaran Covid-19.

"Kepada para pedagang yang biasa mremo ketika lebaran, kami sampaikan Pemkot Salatiga melarang berjualan untuk tahun ini karena situasi pandemi Covid-19," terangnya.

Selain itu, pasar tiban di jalan lingkar selatan (JLS) juga ditiadakan.

"Pasar tiban di JLS agar ditutup dulu karena situasinya sedang tidak memungkinkan, begitu pula dengan kolam renang Kalitaman," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/07/152905778/salatiga-zona-merah-rumah-sakit-mulai-antisipasi-wali-kota-larang-mremo-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke