Salin Artikel

Jelang PON XX Papua, Sejumlah Atlet di Jatim Mengeluh Anggaran Puslatda Dipangkas

Salah satu atlet dari cabang olahraga senam, Rozanah Gozana kecewa karena anggaran tersebut sangat penting untuk persiapan atlet.

Apalagi, target yang diberikan kepada para atlet asal Jawa Timur adalah juara umum. Sehingga, butuh upaya ekstra mempersiapkan diri melalui program yang disusun tim pelatih.

"Kalau dana untuk pelaksanaan program tersebut dipotong kan akan mempengaruhi semuanya yang telah direncanakan. Bukan hanya KONI tapi semua tergabung dalam KONI seperti kami salah satunya atlet yang berjuang membawa nama Jatim," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (6/5/2021).

Ia berharap Pemprov Jatim membuat kebijakan yang lebih baik mengingat jadwal penyelenggaraan PON semakin dekat.

"Masa pemerintah lupa target kita bersama kan merebut juara umum, kalau begini kan banyak program yang menunjang tersebut di-press seminim mungkin. Bagaimanapun juga kita akan fight sih," ungkap atlet dengan sapaan lekat Oca itu.

Kekecewaan yang sama dirasakan oleh atlet atletik, Heru Astriyanto. Menurut dia, pengurangan anggaran itu bakal berimbas terhadap persiapan tim.

Apalagi, sebelumnya para atlet melakukan latihan dengan skema new normal tanpa adanya lawan tanding.

"Persiapan menuju PON pasti terkendala karena di tiadakannya kegiatan-kegiatan try out luar negeri atau training camp luar negeri," papar Heru.

Meski begitu, ia mengaku akan tetap menerima keputusan apa pun perihal pemusatan pelatihan daerah tersebut.

Sebagai atlet, ia tak akan menyerah mencapai target dan impian bersama.

"Saya berharap supaya pemerintah tetap menaruh harapan pada atlet-atletnya. Indikasi negara yang sehat adalah atletnya hebat di semua cabor," kata dia.


Heru menjelaskan, awalnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim menganggarkan Rp 425 miliar untuk puslatda.

Lalu, anggaran itu turun menjadi Rp 390 miliar dan akhirnya disepakati Rp 192 miliar.

Ternyata masih ada perubahan, anggaran itu dipotong Pemprov Jatim sebesar Rp 23 miliar. Kini, anggaran untuk puslatda tersisa Rp 169 miliar.

Ia berharap, KONI Jatim sebagai induk cabang olahraga kembali menghitung anggaran untuk persiapan program finalisasi persiapan.

Sebab, ada beberapa persiapan terancam, seperti peniadaan training camp (TC) dan try out (TO) luar negeri.

"Kalau sudah begini bisa berimbas pemotongan uang makan, dan pemotongan gaji atlet, mungkin juga pemangkasan cabang olahraga yang diberangkatkan ke Papua. Tapi apa pun kondisi saat ini kami tetap akan berjuang," jelas dia.

Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Jatim Suwanto membenarkan info pengurangan anggaran puslatda.

"Sebenarnya ini bukan dikepras tapi direfocusing karena kondisi saat ini masih pandemi Covid-19, jadi kami menyesuaikan dengan kondisi," ucap Suwanto saat dikonfirmasi via telepon, Kamis.

Suwanto beserta jajarannya harus menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Namun, dia masih berharap bisa mendapat tambahan anggaran mengingat demi nama baik Jawa Timur di kancah nasional.

"Kami dan kawan-kawan di KONI terus melakukan upaya komunikasi persuasif dengan pihak Pemprov agar bisa mendapatkan tambahan anggaran, karena ini demi nama baik Jawa Timur," papar dia.

Suwanto berharap atlet dan seluruh cabang olahraga agar tetap fokus latihan.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/06/201538978/jelang-pon-xx-papua-sejumlah-atlet-di-jatim-mengeluh-anggaran-puslatda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke