Salin Artikel

2 TKI yang Positif Covid-19 Kabur, Diduga Lari Saat Dibawa dari Pelabuhan Nunukan

Mereka adalah warga Jeneponto, Sulawesi Selatan, dan warga Kampung Rambutan, Nunukan.

Keduanya masuk dalam daftar nama deportan yang dikirim Malaysia melalui Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, pada 22 dan 23 April 2021. Ada sekitar 254 deportan yang dikirim saat itu.

Plh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Asriansyah membenarkan kaburnya dua deportan yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut.

"Kami perkirakan kaburnya hari Rabu saat pemulangan para deportan melalui pelabuhan Tunon Taka. Kita belum tahu pasti bagaimana mereka bisa kabur," ujarnya, Jumat (30/4/2021).

Asriansyah mengatakan, banyak kasus TKI kabur dengan cara melompat saat mereka dibawa menggunakan truk Satpol PP atau truk Kodim 0911/Nunukan.

Tidak sedikit juga yang mencoba kabur saat berada di gedung Rusunawa yang merupakan tempat penampungan dan lokasi karantina sementara para deportan, sebelum dipulangkan ke kampung halaman.

Asriansyah mengatakan, mayoritas deportan meninggalkan anak istri dan hasil kerja mereka di Malaysia, ini yang diduga menjadi alasan mengapa mereka coba segala cara demi bisa kembali ke Malaysia.

"Seperti yang terjadi pada pemulangan kali ini, dari sekitar 200 TKI yang dikirim ke kampung halaman, hanya 148 orang yang sampai. Sisanya kabur entah ke mana," katanya.

Dengan adanya kasus TKI positif Covid-19 yang kabur, BP2MI Nunukan meminta Satgas Covid-19 untuk menempatkan deportan yang terjangkit virus corona di RSUD Nunukan.

Alasannya, selain keamanan lebih terjamin, mereka juga tidak dikhawatirkan menjadi sumber penularan wabah Covid-19 untuk deportan lain.

"Peran BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) adalah pelayanan selama di penampungan dan menjamin kebutuhan para deportan. Kalau urusan kesehatan tentu Satgas Covid-19 yang paling berperan," imbuhnya.


Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono mengatakan, saat ini ada sembilan TKI deportan yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona.

Mereka masing masing ditempatkan di kamar yang ada di lantai IV Gedung Rusunawa Nunukan dan diberi perhatian khusus.

Pihaknya baru tahu ada TKI yang kabur saat petugas pemantau melakukan pemeriksaan medis rutin.

"Kamis pagi kami tidak menemukan dua TKI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kita akan berkoordinasi dengan instansi lain untuk solusi kasus ini," jawabnya.

Penanggung jawab gedung Rusunawa Nunukan, Ragil, tak membantah banyak deportan yang berusaha lari.

Namun dalam kasus kaburnya dua TKI deportan ini, Ragil menegaskan, mereka kabur saat diangkut menuju Pelabuhan Tunon Taka Nunukan untuk dipulangkan, bukan kabur dari gedung Rusunawa.

"Nama-nama TKI yang positif Covid-19 tercampur dengan nama TKI lain yang pulang kampung. 'Kan dipanggil namanya satu per satu kalau mau diangkut dan dibawa ke pelabuhan, saat itulah nama TKI yang positif Covid-19 ikut terpanggil," jelasnya.

Ragil mengatakan, pada hari pemulangan deportan tersebut, ada juga satu TKI positif Covid-19 yang dikembalikan ke Rusunawa.

Dia juga tidak membantah penjelasan BP2MI tentang banyak TKI melompat dari truk untuk kabur dan melarikan diri.

"Keluarganya, anaknya dan hartanya masih ada di Tawau Malaysia sana. Ibarat burung kalau sarangnya di sana, pasti sebisa mungkin mereka mencari cara apa pun untuk bisa kembali ke sana," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Nunukan Kadir mengatakan, akan mencari bersama instansi lain.

Mereka akan menyisir sejumlah lokasi yang biasa menjadi lokasi kumpul para TKI, dan akan segera menemukan dua TKI positif Covid-19 yang kabur.

"Tidak jauh itu, Nunukan ini kecil saja, mau lari ke mana juga," kata Kadir.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/30/150737778/2-tki-yang-positif-covid-19-kabur-diduga-lari-saat-dibawa-dari-pelabuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke