Salin Artikel

Nasib Pilu Balita Rudin Duha, Derita Tumor Mata Sebesar Bola Tenis, Butuh Uluran Tangan Dermawan

Kondisi balita berusia 2,5 tahun ini sangat memprihatinkan dan hingga saat ini belum mendapat perawatan intensif karena terkendala biaya pengobatan.

Balita Rudin Duha yang lahir 14 Oktober 2018 ini seharusnya bisa ceria layaknya anak seusianya.

Namun benjolan sebesar bola tenis di mata bagian kanannya membuatnya lebih banyak diam karena membatasi pergerakannya.

Tumor pembuluh darah mata

Menurut Ayah dan Ibunya, bahwa oleh dokter, anak kedua pasangan Markus Amabuula Duha (44) dan Siguni Sarumaha (41), Rudin Duha ini divonis terkena tumor pembuluh darah mata yang akhirnya menumbuhkan benjolan.

Untuk penyembuhan tidak ada cara lain selain operasi.

Sayangnya, untuk mendengar kata operasi kedua orang tua Rudin Duha, hanya bisa menghela napas, karena operasi tentu akan memakan biaya sangat besar bagi Markus Amabuula Duha yang hanya sebagai petani didesanya dan istrinya Siguni Sarumaha yang hanya sebagai ibu rumah tangga.

BPJS menunggak, operasi Rudin ternyata tidak di-cover BPJS

Markus Amabuula Duha dan istrinya, berasal dari keluarga kurang mampu karena bukan sebagai Peserta Penerima Iuran BPJS, menjadi pemegang kartu BPJS Mandiri merupakan kartu asuransi kesehatan yang dikeluarkan negara itupun masih menunggak.

Sayangnya, biaya operasi untuk penyakit tumor yang diderita putranya tidak bisa di-cover BPJS.

"Darimana biaya untuk operasi anak saya ini, uang saya sudah tidak ada, sementara kalau ibunya tidak punya kerjaan. Kami tak punya biaya untuk operasi belum lagi pascaoperasi," kata Markus Amabuula Duha ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD) dr Thomsen NIas, Rabu (28/4/2021).

"Saya tidak bisa membayar tagihan BPJS, utang dimana-mana selama ini. Mau utang lagi tidak bisa karena utang belum juga kecicil," lanjutnya.


Keluarga khawatir tumor makin ganas jika tidak dioperasi

Markus Amabuula Duha bercerita, benjolan di mata anaknya terdeteksi saat Rudin Duha berusia 2 atau 3 bulan. Waktu itu muncul benjolan kecil di dekat sudut mata dan kemudian membesar sebesar kelereng.

"Pernah membawa ke dokter, dibilang kena tumor dan harus dioperasi," katanya.

Kini, Markus Amabuula Duha dan istrinya kemudian ke membawa anaknya ke RSUD dr Thomsen Nias, Namun tidak dapat dioperasi karena keterbatasan sarana prasarana dan harus dirujuk ke medan.

"Hanya mendapat penanganan ringan dan diberi rujukan untuk dibawa ke Medan, tentu kalau ke Medan sudah pasti bukan biaya kecil, darimana saya dapat, belum lagi informasinya BPJS tidak menanggung operasi tersebut, sedang saya masih menunggak karena belum bayar tagihan sebagai peserta BPJS Mandiri," sambungnya.

Markus Amabuula Duha dan Siguni Sarumaha berharap, anaknya bisa segera dioperasi sehingga bisa normal seperti bayi seusianya.

Keluarga sederhana ini juga menyimpan ketakutan jika semakin lama tidak ditangani, maka tumor di mata yang dialami putranya semakin ganas.

"Dia sering demam, seminggu bisa berkali-kali, ia kasihan anaknya menderita dan tidak ceria akibat merasa sakit," tutup Markus Amabuula Duha. 

https://regional.kompas.com/read/2021/04/29/100049078/nasib-pilu-balita-rudin-duha-derita-tumor-mata-sebesar-bola-tenis-butuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke